PemerintahanPendidikan

Program Makan Bergizi Gratis Kembali Bergulir di SMA N 1 Kebumen, Siswa Antusias Sambut Hari Pertama

635
×

Program Makan Bergizi Gratis Kembali Bergulir di SMA N 1 Kebumen, Siswa Antusias Sambut Hari Pertama

Sebarkan artikel ini

KEBUMEN, Kebumen24.com – Setelah libur panjang Idulfitri, Program Makan Bergizi Gratis (MBG) kembali bergulir di SMA Negeri 1 Kebumen. Dimulai pada hari pertama masuk sekolah, Senin (14/4/2025), program ini disambut antusias oleh ratusan siswa yang sudah tak sabar menikmati kembali manfaatnya.

Ketua Satgas MBG SMA N 1 Kebumen, Slamet Pramono, menjelaskan bahwa program ini dijalankan secara disiplin dan terstruktur. Menurutnya, kualitas makanan menjadi perhatian utama, karena menyangkut kesehatan dan kebiasaan makan siswa.

“Sejak awal, kami selalu melakukan evaluasi dan pengecekan berdasarkan SOP yang ketat. Kami pastikan makanan yang dibagikan aman dan layak konsumsi,” ujarnya.

Evaluasi dilakukan setiap hari, baik secara internal maupun melalui koordinasi aktif dengan tim MBG Kabupaten. Pihak sekolah rutin menyampaikan masukan terkait menu, mulai dari rasa, variasi bahan, hingga tampilan makanan.

Slamet mengungkapkan, sebelum Ramadan sempat muncul keluhan dari siswa karena menu yang disajikan terlalu monoton, khususnya telur yang hampir setiap hari muncul dalam daftar. Hal ini langsung ditindaklanjuti dengan permintaan agar menu diperbarui dan lebih variatif.

“Kami minta agar variasi ditingkatkan supaya anak-anak tetap antusias menyambut program ini. Tujuannya bukan sekadar memberi makan, tapi juga membentuk kebiasaan makan sehat,” katanya.

Uji Kelayakan Setiap Hari

Untuk memastikan keamanan makanan, Satgas MBG melakukan uji kelayakan harian. Pemeriksaan dilakukan terhadap tampilan, aroma, dan rasa. Jika ditemukan indikasi makanan kurang layak, maka makanan tidak akan dibagikan.

“Kami punya petugas yang juga berlatar belakang medis. Kalau makanan dirasa tidak aman, kami langsung tahan dan tidak dibagikan. Ini bentuk tanggung jawab kami agar siswa terhindar dari risiko kesehatan,” jelas Slamet.

Menariknya, pihak sekolah juga melibatkan siswa dalam proses pengecekan. Di setiap kelas, empat siswa ditunjuk sebagai tim pemeriksa yang bertugas membuka dan mengecek makanan bersama sebelum dikonsumsi.

“Mereka mencium aroma, melihat tampilan, dan memastikan bersama-sama bahwa makanan aman dimakan. Ini juga menjadi pembelajaran tentang pentingnya higienitas dan tanggung jawab bersama,” imbuhnya.

Siswa Merasa Terbantu

Dua siswa kelas XI, Adimas Lintang Ramadhan dan Adi Kusuma Ramadhani, mengaku sangat terbantu dengan adanya program MBG. Menurut mereka, selain meringankan beban membawa bekal dari rumah, program ini juga membantu menghemat uang jajan.

“Program ini sangat membantu. Kita tidak perlu repot bawa bekal dan bisa hemat uang saku,” kata Adimas.

Adi Kusuma menambahkan, rasa makanan yang disajikan pun cukup enak dan terasa seperti masakan rumahan.

“Rasanya enak, seperti masakan ibu di rumah. Kami berharap kualitas tetap dijaga dan tidak ada kejadian makanan basi seperti sebelumnya,” ujarnya.

Saat ini, sebanyak 750 siswa kelas X dan XI menerima manfaat program MBG setiap hari. Angka ini menurun dari sebelumnya yang mencapai 1.069 siswa, karena siswa kelas XII telah menyelesaikan ujian akhir dan tidak lagi aktif di sekolah.

Slamet menegaskan, pihak sekolah berkomitmen mendukung penuh program MBG sebagai bagian dari upaya pemerintah meningkatkan kualitas gizi generasi muda.

“Program ini bukan sekadar makan gratis, tapi investasi jangka panjang dalam mencetak generasi yang sehat, cerdas, dan kuat,” pungkasnya.(K24/*).


Eksplorasi konten lain dari Kebumen24.com

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.