OpiniPendidikan

Dwi Sartiningsih : Toleransi dalam Moderasi Beragama

1134
×

Dwi Sartiningsih : Toleransi dalam Moderasi Beragama

Sebarkan artikel ini

Oleh : Dwi Sartiningsih, S.Pd (Guru PPKn SMK 28 Petanahan)

KEBUMEN, Kebumen24.com – Indonesia merupakan negara yang memiliki bangsa dengan penuh keanekaragaman. baik budaya, ras, bahasa, suku, tradisi dan bahkan agama. Untuk itu, toleransi dalam moderasi agama perlu dijunjung tinggi agar kesatuan dan persatuan tetap terjaga dengan baik.

Toleransi adalah sikap manusia untuk saling menghormati dan menghargai perbedaan, baik antarindividu maupun kelompok. Ini penting diterapkan untuk menghadirkan perdamaian dalam keberagaman.

Adapun Moderasi beragama menjadi sarana mewujudkan kemaslahatan kehidupan beragama dan berbangsa yang harmonis, damai dan toleran bagi bangsa Indonesia yang maju. Moderasi beragama merupakan konsep yang diharapkan dapat diimplementasikan oleh seluruh umat beragama di Indonesia sehingga tercipta kerukunan antar umat beragama.

Dalam konteks keIndonesiaan, moderasi beragama dapat dijadikan sebagai strategi kebudayaan untuk merawat Indonesia yang damai, toleran dan menghargai keragamaan. Moderasi Beragama adalah cara hidup untuk rukun, saling menghormati, menjaga dan bertoleransi tanpa harus menimbulkan konflik karena perbedaan yang ada.

Toleransi dalam moderasi beragama dapat diterapkan dimana saja dan kapan saja. Bahkan tak perlu menunggu waktu, atau kapan saja bisa. Siapapun, agama apa pun dan tidak memandang latar belakang atau golongan. Hal ini demi terciptanya kehidupan yang harmonis, tentram, bahagia dan damai.

Seperti di Kebumen, Toleransi dalam moderasi beragama telah diterapkan di sejumlah desa, salah satunya Desa Pengaringan Kecamatan Pejagoan. Desa ini Mayoritas Warganya beragama Islam dan sebagian Kristen, namun mereka hidup berdampingan dengan damai.

Mereka hidup rukun saling bantu-membantu, dan bekerjasama dalam kehidupan sehari-hari. Perbedaan agama tidak menjadi penghalang untuk hidup bersama di masyarakat. Bahkan, banyak di antara warga yang keluarga besarnya berbeda agama baik Islam maupun Kristen.(k24).


Eksplorasi konten lain dari Kebumen24.com

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.