Pemerintahan

Pemkab Kebumen Gandeng PT SBI: Ubah Sampah Jadi Energi, Buka Peluang Ekonomi Baru

588
×

Pemkab Kebumen Gandeng PT SBI: Ubah Sampah Jadi Energi, Buka Peluang Ekonomi Baru

Sebarkan artikel ini

KEBUMEN, Kebumen24.com – Pemerintah Kabupaten Kebumen resmi menjalin kerja sama strategis dengan PT Solusi Bangun Indonesia (SBI) dalam pengelolaan sampah menjadi bahan bakar alternatif. Penandatanganan nota kesepahaman dilakukan langsung oleh Bupati Kebumen Lilis Nuryani dan Direktur Manufacturing PT SBI, Soni Asrul Sani, di Ruang Kerja Bupati pada Kamis (10/4/2025).

Turut hadir dalam acara tersebut Sekda Kebumen Edi Rianto, Kepala Dinas Lingkungan Hidup, Kelautan dan Perikanan (DLHKP) Asep Nurdiana, Direktur PT Aneka Usaha Kebumen Jaya (Perseroda) Wahyu Sugiantoro, serta jajaran direksi dari PT SBI.

Kerja sama ini akan memanfaatkan sampah hasil pemilahan di Kebumen sebagai bahan bakar alternatif atau RDF (Refuse Derived Fuel) yang akan digunakan PT SBI menggantikan batu bara di fasilitas mereka di Cilacap.

“Ini langkah awal yang sangat positif. Kami berterima kasih atas kepercayaan Pemkab Kebumen kepada PT SBI untuk terlibat langsung dalam penyelesaian persoalan sampah,” ujar Soni.

PT SBI sendiri telah memiliki pengalaman panjang dalam pengolahan RDF—yakni sampah kering seperti plastik, kertas, dan kain yang tidak bisa didaur ulang—yang diolah menjadi bahan bakar alternatif. Dalam waktu dekat, PT SBI akan mulai mengangkut RDF dari Kebumen.

Bupati Lilis Nuryani menyambut baik kolaborasi ini dan menyebutnya sebagai tonggak baru dalam pengelolaan sampah di Kebumen.

“Selama ini sampah dianggap masalah. Lewat kerja sama ini, kita justru mengubahnya menjadi peluang ekonomi yang mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” ujar Bupati.

Kepala DLHKP Asep Nurdiana menjelaskan bahwa pengolahan RDF akan dilakukan bersama PT Aneka Usaha Kebumen Jaya sebagai operator. Sampah organik dan anorganik akan dipilah, dikeringkan, dan dicacah agar memenuhi standar RDF yang bisa dimanfaatkan PT SBI.

“Kami akan mulai dari depo sampah di dekat stadion, sebagai uji coba. Kapasitas produksinya sekitar 4 ton RDF per hari,” jelas Asep.

Kebumen memiliki dua Tempat Pembuangan Akhir (TPA) utama yakni Kaligending (Karangsambung) yang menghasilkan sekitar 60 ton sampah per hari dan Semali (Gombong) sekitar 40 ton per hari. Menurut Asep, pembangunan pabrik RDF di Gombong direncanakan mulai Agustus 2025.

“Dengan memanfaatkan sampah 40 ton dari TPA Semali, kami prediksi bisa menghasilkan sekitar 20 ton RDF per hari,” imbuhnya.

Tak berhenti di situ, Pemkab juga menargetkan pembangunan pabrik RDF kedua di Kaligending pada tahun 2026. Dengan demikian, semua sampah akan diolah dan tidak ada lagi yang berakhir di TPA.

“Kita menargetkan Kebumen ke depan bisa menjadi wilayah zero waste. Dan insya Allah, 23 April nanti RDF perdana akan dikirim ke PT SBI,” tegas Asep.

Sementara itu, Direktur PT Aneka Usaha Kebumen Jaya, Wahyu Sugiantoro, menyatakan kesiapannya sebagai penanggung jawab penuh dalam pengelolaan dan pengiriman RDF. Ia juga menyebut telah menjalin kerja sama dengan pihak dari Banyumas yang berpengalaman dalam pengelolaan RDF.

“Kami siap mengawal program ini, karena ini bukan hanya soal sampah, tapi juga tentang masa depan lingkungan dan ekonomi Kebumen,” pungkas Wahyu.

Dengan adanya kerja sama ini, Pemkab Kebumen tak hanya berupaya mengurangi beban lingkungan, tapi juga menciptakan nilai tambah ekonomi dari sampah yang sebelumnya dianggap tak berguna.(K24/*).


Eksplorasi konten lain dari Kebumen24.com

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.