KEBUMEN, Kebumen24.com – Ditengah majunya perkembangan teknologi era digital seperti sekarang ini, penggunaan media sosial di kalangan anak-anak dan remaja semakin meningkat. Untuk itu, para guru dan orang tua diajak untuk aktif mengawasi penggunaan media sosial anak-anak mereka.
Hal itu disampaikan Wakil Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kebumen, M. Tohri, saat menghadiri acara Rapat Komite di MAN 2 Kebumen, Rabu 24 Juli 2024. Hadir dalam kesempatan itu, Kepala MAN 2 Kebumen H. Akhmad Taukhid, M.Pd. beserta sejumlah Guru dan anggota Pengurus Komite.
“Dampak dari penggunaan media sosial bisa sangat besar terhadap perkembangan anak. Pengawasan dari guru dan orang tua sangatlah krusial untuk memastikan anak-anak kita menggunakan media sosial secara bijak dan aman,” ujar Tohri yang sekaligus Pimpinan Redaksi Media Kebumen24.com itu.
Selain itu, Tohri juga menyoroti berbagai resiko yang dapat timbul dari penggunaan media sosial tanpa pengawasan. Seperti paparan konten negatif, perundungan siber (cyberbullying), dan penipuan online serta dampak lainya.
“Banyak anak dan remaja yang belum sepenuhnya memahami bahaya yang bisa mereka hadapi di media sosial. Oleh karena itu, kita harus memberikan edukasi dan pendampingan yang memadai,” jelas Tohri yang juga pengurus Komite MAN 2 Kebumen itu.
Menurut Tohri, peran guru sangat penting dalam memberikan pemahaman tentang etika dan dampak penggunaan media sosial. Terutama penggunaan grup grup melalui WhatsApp. Dalam membuat grup seorang admin wajib memberikan deskripsi berikut aturanya.
“Sekolah harus aktif mengintegrasikan literasi digital dalam kurikulum. Guru bisa memberikan simulasi dan contoh nyata mengenai cara berinteraksi yang aman dan sehat di dunia maya, Terutama penggunaan grup grup melalui WhatsApp. Pengunaannya harus di seting privasinya, misal waktu posting atau komentar di grup, admin bisa mengatur sesuai kebutuhan,”imbuhnya.
Selain itu, Tohri juga menekankan pentingnya keterlibatan orang tua dalam mendampingi anak-anak mereka saat menggunakan media sosial. Salah satunya dengan cara membangun komunikasi yang terbuka antara orang tua dan anak mengenai aktivitas online. Orang tua juga perlu menetapkan aturan dan batasan yang jelas terkait penggunaan media sosial.
Tohri juga mengingatkan bahwa media sosial tidak selalu berdampak negatif. Namun, Media sosial bisa menjadi alat yang bermanfaat untuk belajar dan mengembangkan kreativitas, asalkan digunakan dengan cara yang benar.
‘’ Kita harus mengarahkan anak-anak untuk memanfaatkan teknologi ini secara positif dan produktif. Dengan meningkatnya kesadaran akan pentingnya pengawasan dan edukasi ini, diharapkan anak-anak dan remaja di Kebumen dapat menggunakan media sosial dengan lebih bijak dan aman,’’tambahnya.
Disisi lain, Tohri juga memberikan masukan terkait kegiatan pembelajaran harus lebih efektif. Seperti disiplin waktu saat jam belajar, kegiatan ekstrakurikuler yang diluar sekolah, hingga olahraga, khususnya renang.
‘’ Mohon maaf saya memberi masukan, khususnya kegiatan extra Pramuka yang diluar sekolah harus ada pendampingan para guru, dan lagi olahraga renang, ini harus dipisah hari dan waktunya dengan siswa putra, ini kenapa, karna menyangkut Madrasah yang notabennya pendidikan religi tentu yang sifatnya mengandung unsur aurat harus lebih privasi,’’ujar Tohri.
Menanggapi hal itu, Kepala MAN 2 Kebumen, H. Akhmad Taukhid, M.Pd., menyambut baik pernyataan Wakil Ketua PWI Kebumen yang mengajak guru dan orang tua untuk lebih aktif dalam mengawasi penggunaan media sosial anak-anak. Ia juga berterimakasih atas masukan yang diberikan.
“Saya sangat mendukung ajakan Pak Tohri agar kita, sebagai pendidik dan orang tua, lebih proaktif dalam mengawasi penggunaan media sosial oleh anak-anak. Media sosial memang bisa membawa dampak positif, tetapi juga memiliki banyak risiko yang perlu kita waspadai,” ujar H. Akhmad Taukhid.
Taukhid menekankan pentingnya kolaborasi antara sekolah dan orang tua dalam mendampingi anak-anak dalam aktivitas online mereka. Ia menilai Guru di sekolah dan orang tua di rumah harus bekerja sama untuk memberikan edukasi yang tepat mengenai penggunaan media sosial.
‘’Guru di sekolah dan orang tua di rumah harus bekerja sama untuk memberikan edukasi yang tepat mengenai penggunaan media sosial. Literasi digital harus menjadi bagian dari kurikulum sekolah dan juga pembahasan rutin di rumah,” jelasnya.
Lebih jauh Taukhid menuturkan, bahwa MAN 2 Kebumen sudah menerapkan program literasi digital yang diharapkan bisa membantu siswa memahami cara berinteraksi di dunia maya dengan aman dan bijak.
“Kami telah mengintegrasikan literasi digital dalam berbagai mata pelajaran. Selain itu, kami juga mengadakan workshop dan pelatihan pelatihan jurnalistik untuk siswa mengenai dampak media sosial,” tambahnya.
Taukhid menyarankan agar orang tua selalu berkomunikasi dengan anak-anak mereka tentang aktivitas online mereka. Orang tua harus menjadi teman berdiskusi bagi anak-anak mereka.
‘’ Menetapkan batasan waktu penggunaan media sosial dan mengawasi konten yang diakses anak-anak adalah langkah awal yang baik,” sarannya.
Taukhid juga sependapat dengan Tohri bahwa media sosial bisa menjadi alat yang bermanfaat jika digunakan dengan benar.
“Media sosial bisa menjadi sarana belajar yang efektif dan wadah untuk mengembangkan kreativitas. Namun, kita harus memastikan bahwa anak-anak kita menggunakannya secara positif dan bertanggung jawab,” tutupnya.(K24/*).
Eksplorasi konten lain dari Kebumen24.com
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.