KEBUMEN, Kebumen24.com – Peredaran obat-obatan terlarang tanpa resep dokter di wilayah Kebumen kembali menjadi sorotan publik. Isu ini mencuat setelah sebuah unggahan video di media sosial memperlihatkan dugaan praktik jual beli obat-obatan ilegal, yang kemudian ramai diperbincangkan oleh warganet. Lokasi transaksi diduga berpindah-pindah untuk menghindari razia dari pihak berwenang.
Dalam salah satu unggahan di akun Instagram lokal, @kebumen, warganet menyampaikan keprihatinan mereka. Salah satu pengguna, @arifsusanto111, mempertanyakan kinerja aparat dalam menangani kasus ini. “Masa harus diunggah dulu begini? Aparat kerjanya ngapain? Padahal digaji masyarakat lewat pajak,” tulisnya, dikutip dari akun Ig @Kebumen, Minggu (26/1/2025).
Menurut unggah di medsos ditulis sebelumnya mencatat bahwa sebuah toko di wilayah Gombong sempat digerebek oleh tim gabungan pada Oktober 2024. Dalam operasi tersebut, ribuan tablet obat terlarang, seperti Tramadol, Trihexyphenidyl, dan Dextromethorphan, berhasil diamankan. Namun ironisnya, setelah ditutup, toko tersebut kembali beroperasi dengan kedok baru, yakni sebagai booth penjualan casing ponsel.
Unggahan lain yang menyoroti aktivitas di kawasan Muktisari Selatan, dekat Pom Sruweng, juga mendapat perhatian luas. Disebutkan bahwa mayoritas pembeli di lokasi tersebut berasal dari kalangan pelajar. “Miris melihat tempat ini terus beroperasi selama bertahun-tahun. Yang beli kebanyakan pelajar,” tulis salah satu komentar warganet.
Merespons keprihatinan ini, akun resmi @kebumen memberikan klarifikasi bahwa pengawasan akan terus ditingkatkan. Namun, sejumlah warganet tetap mendesak langkah konkret dari aparat Penegak hukum untuk menindak tegas aktivitas tersebut.
Selain kritik terhadap aparat, warganet juga menyoroti dampak negatif peredaran obat-obatan terlarang terhadap generasi muda. Akun @dolankebumenid menulis, “Semoga generasi muda Kebumen bisa menjaga pergaulan yang sehat tanpa terpengaruh hal seperti ini.” Pernyataan ini mencerminkan harapan masyarakat agar remaja terlindungi dari ancaman obat-obatan terlarang.
Kasus ini menjadi pengingat pentingnya pengawasan ketat dan penegakan hukum yang konsisten. Selain tindakan tegas dari aparat, kesadaran masyarakat untuk melaporkan aktivitas mencurigakan juga menjadi kunci dalam memerangi peredaran obat-obatan terlarang.
Hingga berita ini ditulis, pihak media sudah berusaha meminta tanggapan pihak terkait. Meski begitu belum ada pernyataan resmi mengenai langkah lanjutan untuk menangani kasus ini. Masyarakat berharap sinergi antara aparat dan warga dapat segera memulihkan keamanan lingkungan serta melindungi generasi muda dari ancaman narkoba.(K24/*)
Eksplorasi konten lain dari Kebumen24.com
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.