PERISTIWA

Jatuh dari Pohon Kelapa, Seorang Kakek di Kebumen Meninggal Dunia

1255
×

Jatuh dari Pohon Kelapa, Seorang Kakek di Kebumen Meninggal Dunia

Sebarkan artikel ini

KEBUMEN, Kebumen24.com – Seorang warga Desa Wonoharjo, Kecamatan Rowokele, Kabupaten Kebumen, ditemukan meninggal dunia setelah terjatuh dari pohon kelapa saat sedang menderes air nira. Korban, bernama Sanmarta, seorang kakek berusia 70 tahun, sehari-harinya bekerja sebagai penderes air nira kelapa.

Peristiwa tragis ini terjadi pada Sabtu, 26 Oktober 2024, sekitar pukul 10.30 WIB. Sanmarta sempat berpamitan meninggalkan rumah untuk melakukan rutinitasnya menderes kelapa di pekarangan milik Ibu Jeminem yang berjarak sekitar 100 meter dari rumahnya.

Menurut keterangan pihak keluarga, Sanmarta dikenal sebagai penderes berpengalaman dan telah terbiasa melakukan aktivitas ini setiap hari. Namun, pada hari nahas tersebut, diduga Sanmarta kurang berhati-hati saat memanjat pohon kelapa yang tingginya mencapai sekitar 12 meter.

Saksi mata, Rusman, yang juga tetangga korban, menyatakan bahwa ia mendengar suara benda jatuh dari ketinggian sekitar pukul 11.00 WIB. Menyadari sesuatu yang tidak biasa, Rusman segera mencari asal suara dan menemukan Sanmarta sudah tergeletak di tanah dengan posisi telungkup.

“Saya mendengar suara keras seperti ada sesuatu yang jatuh. Ketika sampai di lokasi, saya melihat Pak Sanmarta sudah tidak bergerak,” ujar Rusman.

Saat ditemukan, Sanmarta diduga telah meninggal di tempat. Rusman segera memanggil warga sekitar untuk memberikan pertolongan, namun sayangnya, nyawa korban tidak dapat diselamatkan.

Menurut keterangan Kapolres Kebumen AKBP Recky melalui Plt Kasihumas Aiptu Nanang Faulatun, tim dari Polsek Rowokele langsung bergerak ke tempat kejadian perkara setelah menerima laporan dari warga.

“Begitu menerima laporan, kami langsung mengirimkan tim ke lokasi. Berdasarkan hasil pemeriksaan awal, korban diduga meninggal dunia akibat cedera serius setelah terjatuh dari ketinggian,” ujar Aiptu Nanang.

Proses evakuasi korban berlangsung cepat, dengan bantuan warga setempat. Jenazah Sanmarta langsung dibawa ke rumah duka untuk disemayamkan sebelum dimakamkan di pemakaman desa.

Sanmarta dikenal sebagai sosok yang ramah dan pekerja keras. Di usianya yang sudah senja, ia masih aktif bekerja sebagai penderes untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari. Kepergiannya yang mendadak ini menjadi duka mendalam bagi keluarga dan masyarakat Desa Wonoharjo.

Pihak kepolisian menyatakan bahwa insiden ini murni kecelakaan. Tidak ada tanda-tanda kekerasan atau hal mencurigakan lainnya di lokasi kejadian. Pohon kelapa yang dipanjat Sanmarta memang cukup tinggi, yang membuat pekerjaan tersebut penuh risiko.

Aiptu Nanang juga mengimbau masyarakat, khususnya para penderes kelapa, untuk lebih berhati-hati dalam bekerja dan selalu menggunakan alat pengaman, terutama bagi penderes yang sudah lanjut usia. “Kami mengimbau agar para pekerja penderes menggunakan peralatan yang memadai dan selalu berhati-hati saat bekerja di ketinggian,” tambahnya.

Kejadian ini menambah daftar panjang kecelakaan kerja yang dialami oleh para penderes kelapa di wilayah Kebumen. Meski profesi ini menjadi salah satu mata pencaharian utama masyarakat pedesaan, risiko yang dihadapi para pekerja tidaklah sedikit.

Insiden ini menjadi pengingat bagi para pekerja lapangan untuk selalu mengutamakan keselamatan dalam setiap aktivitas, terutama dalam pekerjaan yang melibatkan ketinggian seperti menderes air nira kelapa. (K24/*).


Eksplorasi konten lain dari Kebumen24.com

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.