SEJARAH

Sejarah Desa Podourip Petanahan Kebumen, Dulu Awalnya Hutan

1912
×

Sejarah Desa Podourip Petanahan Kebumen, Dulu Awalnya Hutan

Sebarkan artikel ini
Foto Pemerintah Desa Podourip (Dok: Podourip)

KEBUMEN, Kebumen24.com – Desa Podourip, yang terletak di Kecamatan Petanahan, Kabupaten Kebumen, merupakan desa yang memiliki sejarah panjang dan kaya akan budaya serta tradisi. Dikenal dengan keramahan penduduknya dan keindahan alamnya, Desa ini memiliki sejumlah cerita menarik yang menjadi bagian dari perjalanan panjang sejarahnya.

Dilansir dari situs resmi Desa Podourip menyebutkan, Desa Podourip Pada jaman dulu merupakan sebuah hutan. Suatu ketika ada seorang yang sakti dan bijaksana. Beliau telah melakukan babat alas yang sekarang nama Desa Podourip. Kemudian beliau menetap sampai turun temurun.

Suatu hari datang sekelompok pasukan tentara Pangeran Diponegoro yang singgah di desa yang sekarang sekitar Desa Kritig Dukuh Delak. Kala itu para prajurit mengalami kehausan, para prajurit melihat burung kuntul yang berbarisan menuju ke arah barat. Kemudian bala tentara Diponegoro mengikuti jejak burung kuntul tersebut setelah sampai di suatu tempat burung kuntul berhenti dan menemukan bentuk lubang bekas akar pohon jati yang ada airnya.

Burung kuntul yang menemukan sumber air langsung turun ke bawah untuk minum di lubang air tersebut. Melihat itu dalam keadaan haus para prajurit diponegoro bergantian minum air tersebut, dengan lubang yang sangat kecil prajurit Diponegoro semua kebagihan minum air tersebut.

Karena sumber air yang diminum oleh banyak prajurit tidak habis-habis maka sumber air tersebut di beri nama Banyu Urip. Karena terdapat sumber air yang dapat memberi penghidupan para prajurit dan kuda sebagai alat transportasi maka wilayah tersebut di beri nama Desa Podourip

Setelah penamaan tersebut untuk kemudian pemegang kekuasaan di desa Podourip di pimpin oleh para demang: Demang yang pertama Wiro Wedono Demang yang kedua R.Dipoyudo Demang. Ketiga R.Wiro Angun Angun Demang yang ke empat Marto Yudho.

Setelah masa kepemimpinan oleh Para Demang pada tahun 1830 terjadi nama penggantian pemegang kekuasaan diganti menjadi Lurah atau Glondong.

  • Lurah pertama Haji Wongso Dipo (1830-1889)
  • Lurah kedua R.Mangkurejo (1890-1923)
  • Lurah ketiga Ibrahim Darmorejo (1924-1947)
  • Lurah keempatSudarsono (1948-1952)
  • Lurah PJ. Congkog Abu Mansur (1953-1954)
  • Lurah ke lima R.Supir Podorejo (1954-1967)
  • Lurah keenam Saleh Kramawintanom (1967-1989)

Kepmimpinan Lurah berakhir dilanjutkan dengan sebutan kepala desa untuk periode:

  • Kepala Desa Samingun (1989-1999)
  • Kepala Desa Tirun Sudi Harsono (1999-2007)
  • Kepala Desa Sartimin (2007-2013)
  • Kepala Desa Sarikun (2013- 2019)
  • Kepala Desa Siswati (2019 – sekarang)

Sumber : https://podourip.kec-petanahan.kebumenkab.go.id


Eksplorasi konten lain dari Kebumen24.com

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.