PERISTIWAReligiSOSIAL

Ketua PCNU Kebumen Sampaikan Duka Mendalam atas Musibah Ponpes Al Khoziny Sidoarjo

480
×

Ketua PCNU Kebumen Sampaikan Duka Mendalam atas Musibah Ponpes Al Khoziny Sidoarjo

Sebarkan artikel ini
1. Ketua Tanfidziyah PCNU Kebumen, Dr. Imam Satibi, M.Pd.I., menyampaikan duka cita mendalam atas musibah yang menimpa Ponpes Al Khoziny Sidoarjo.

KEBUMEN, Kebumen24.com – Ketua Tanfidziyah PCNU Kebumen, Dr. Imam Satibi, M.Pd.I., menyampaikan rasa duka cita mendalam atas musibah ambruknya bangunan Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny di Buduran, Sidoarjo, Jawa Timur, yang menelan puluhan korban jiwa.

Pernyataan belasungkawa tersebut disampaikan Dr. Imam Satibi saat menerima kunjungan studi banding PCNU Banyumas ke PCNU Kebumen, Minggu (5/10/2025).

“Atas nama pengurus jam’iyyah Nahdlatul Ulama, kami menyampaikan belasungkawa dan rasa kesedihan yang mendalam atas musibah yang menimpa para santri Ponpes Al Khoziny. Ini merupakan bencana yang tidak bisa kita hindari sebagai manusia. Namun, kita percaya mereka wafat dalam keadaan suci, insya Allah syahid, dan akan ditempatkan di sisi Allah di tempat terbaik,” ungkapnya.

Lebih lanjut, Imam Satibi juga memberikan pesan penguatan kepada keluarga korban dan para pengasuh pondok pesantren. Menurutnya, ini duka merupakan bersama.“Kami mohon dengan sangat agar keluarga korban tabah dan ikhlas. Sementara itu, pesantren harus tetap bangkit, melakukan perbaikan, serta bersiap menghadapi masa depan agar kejadian serupa bisa diantisipasi. Mari kita panjatkan doa untuk para korban, semoga husnul khatimah, serta ketabahan bagi keluarga yang ditinggalkan,” pungkas Imam Satibi.

Sementara itu, dilansir dari Kompas.com, hampir sepekan pasca runtuhnya bangunan empat lantai Ponpes Al Khoziny pada Senin (29/9/2025), jumlah korban meninggal dunia terus bertambah. Hingga Minggu (5/10/2025) pukul 06.30 WIB, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat 36 orang meninggal dunia.

Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, menjelaskan bahwa tambahan 11 jenazah ditemukan dalam rentang waktu Minggu dini hari pukul 00.36 hingga 06.30 WIB.“Jumlah korban meninggal menjadi 36 orang dan satu bagian tubuh berupa kaki kanan. Namun, bagian tubuh itu belum dihitung sebagai penambahan korban jiwa,” jelasnya.

Menurut data BNPB, total korban terdampak mencapai 167 orang, dengan rincian:

  • Korban selamat: 104 orang (95 masih dirawat, 8 rawat jalan, 1 pulang tanpa perawatan).
  • Masih dalam pencarian: 27 orang.
  • Meninggal dunia: 36 orang.

Hingga kini, 140 korban sudah berhasil dievakuasi.

Evakuasi korban dilakukan tanpa henti oleh tim SAR gabungan yang terdiri dari Basarnas, TNI, Polri, BPBD, Damkar, PMI, Baznas, Tagana, relawan, dan masyarakat. Pencarian difokuskan di sektor A4, lokasi mushala yang saat kejadian dipenuhi para santri yang tengah melaksanakan shalat Ashar.

Sebagian besar korban ditemukan di titik ini, menandakan bahwa momen tersebut menjadi saat paling tragis dalam peristiwa tersebut.

Dari 11 korban baru yang ditemukan, lima telah berhasil diidentifikasi, sementara enam lainnya masih berstatus Mr. X dan menunggu proses identifikasi di RS Bhayangkara Surabaya.

Korban Teridentifikasi:

  1. Maulana Ibrahimific (15), warga Bangkalan berdomisili di Surabaya.
  2. Mashudul Haq (14), asal Surabaya.
  3. Muhammad Sholeh (22), asal Bangka Belitung.
  4. Rafi Catur Okta Mulya (17), warga Putat Jaya, Sawahan, Kota Surabaya.
  5. Mochammad Agus Ubaidillah (14), warga Morokrembangan, Krembangan, Surabaya.

Sedangkan, 11 jenazah lainnya masih belum teridentifikasi dan tengah diproses oleh tim DVI Polri.

Hingga berita ini diturunkan, evakuasi dan identifikasi korban masih berlangsung. Pemerintah dan pihak berwenang mengimbau masyarakat untuk terus memberikan doa dan dukungan moral bagi keluarga korban, serta menguatkan para santri dan pengasuh Ponpes Al Khoziny agar mampu bangkit kembali.(K24/*).


Eksplorasi konten lain dari Kebumen24.com

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.