AYAH, Kebumen24.com – Nelayan Desa Pasir, Kecamatan Ayah, Kebumen, kembali melaksanakan tradisi tahunan Sedekah Laut sebagai bentuk rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkah laut yang melimpah. Kegiatan ini diikuti ratusan masyarakat dan nelayan setempat, yang berlangsung dengan meriah di Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Desa, Jumat, 11 Oktober 2024.
Tradisi Sedekah Laut di Desa Pasir telah menjadi warisan budaya yang dilestarikan secara turun-temurun. Acara ini digelar setiap tahun pada hari Jumat Manis dalam kalender Jawa. Dimulai dengan doa bersama, masyarakat membawa makanan masing-masing dan duduk di atas alas daun kelapa kering yang disebut “brek”, sebagai simbol kesederhanaan dan kebersamaan dalam budaya lokal.
Selain doa bersama, rangkaian acara Sedekah Laut juga diisi dengan berbagai kegiatan seperti pemberian santunan kepada nelayan jompo, penghargaan untuk nelayan dengan pendapatan tertinggi, pagelaran wayang kulit, larung sesaji ke laut, dan diakhiri dengan pembakaran brek.
Ketua Rukun Nelayan Desa Pasir, Sarikin, menegaskan bahwa Sedekah Laut bukan hanya sekadar bentuk rasa syukur, tetapi juga permohonan keselamatan bagi para nelayan yang setiap harinya mencari nafkah di laut.
“Tradisi ini bertujuan untuk memohon keselamatan saat kami berlayar. Kalau masyarakat lain menyebutnya sedekah bumi, di sini kami menyebutnya sedekah laut, karena hidup kami sangat bergantung pada hasil laut,” jelas Sarikin.
Ia juga menyampaikan rasa syukurnya atas hasil tangkapan yang melimpah sepanjang tahun 2024, dengan pendapatan nelayan mencapai Rp24 miliar hingga September. Sarikin berterima kasih kepada pemerintah kabupaten yang terus mendukung nelayan melalui bantuan alat tangkap, mesin perahu, hingga perahu baru setiap tahunnya.
“Tahun ini, dari Januari hingga September, total pendapatan nelayan kami sudah mencapai Rp24 miliar. Kami sangat berterima kasih kepada pemerintah yang rutin memberikan bantuan setiap tahun. Bantuan ini sangat membantu meningkatkan kesejahteraan para nelayan,” tambahnya.
Sarikin juga berharap tradisi Sedekah Laut ini tetap dilestarikan oleh generasi mendatang, karena tradisi ini bukan hanya sekadar ritual, tetapi juga menjadi bagian penting dari kehidupan masyarakat pesisir Desa Pasir.
“Harapan kami, tradisi ini terus dijaga dan dilestarikan oleh anak cucu kita. Sedekah Laut bukan hanya wujud syukur, tetapi juga mempererat kebersamaan dan solidaritas di antara para nelayan,” tutupnya.(K24/Ilham).
Eksplorasi konten lain dari Kebumen24.com
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.