KEBUMEN, Kebumen24.com – Latihan Gabungan dan Bakti Tenaga Sukarela (TSR) Palang Merah Indonesia (PMI) Siaga Berbasis Masyarakat Tingkat Nasional III resmi dibuka di Hutan Kota Wana Mukti, Kebumen. Kegiatan dibuka secara simbolis oleh Ketua Umum PMI Muhammad Jusuf Kalla didampingi Wakil Bupati Kebumen, Hj. Ristawati Purwaningsih S.ST., M.M, serta Ketua Panitia Sasongko Tedjo, Selasa, 24 September 2024.
Kegiatan yang berlangsung selama empat hari, dari 23 hingga 27 September 2024, bertempat di Pantai Pandan Kuning, Petanahan, serta Kawasan Konservasi Penyu Kali Ratu, Klirong, Kebumen. Para peserta akan mengikuti berbagai pelatihan kesiapsiagaan bencana, termasuk pelatihan pertolongan pertama, simulasi penanganan bencana, hingga penguatan kapasitas masyarakat.
Ketua Panitia, Sasongko Tedjo dalam sambutannya mengungkapkan bahwa kegiatan ini merupakan kali ketiga dilaksanakan setelah sebelumnya diselenggarakan di Wajo, Sulawesi Selatan, dan Gunung Putri, Bogor. Dengan tema “Sinergitas Dalam Membangun Ketangguhan”, acara ini diikuti oleh 1.271 peserta dari 20 provinsi di Indonesia, serta perwakilan dari negara tetangga, Singapore Red Cross.
Menurut Sasongko, TSR PMI Siaga berbasis masyarakat merupakan bagian penting dalam merespon berbagai bencana, baik saat maupun setelah kejadian. Lebih lanjut, Sasongko melaporkan bahwa dalam kegiatan ini, sebanyak 50.000 bibit mangrove dan tanaman produktif akan ditanam sebagai bagian dari upaya pelestarian lingkungan.
“Saat ini penanganan TSR Sibat tidak hanya fokus pada bencana tapi juga untuk fase bencana termasuk sebelum dan sesudah bencana terjadi. Hal ini terbukti dengan banyaknya TSR Sibat yang diinisiasi secara mandiri tanpa ada dukungan dari lembaga. Selain itu juga semakin banyak inovasi yang dilakukan oleh relawan PMI dalam upaya mewujudkan ketangguhan lingkungan khususnya untuk mengahadapi perubahan iklim yang semakin nyata dampaknya.” ucapnya.
Dalam sambutannya, Wakil Bupati Kebumen Hj. Ristawati Purwaningsih mengucapkan selamat datang kepada seluruh peserta, serta menegaskan pentingnya kegiatan pelestarian lingkungan melalui penanaman pohon. Ia juga menekankan bahwa pohon tidak hanya memberikan manfaat ekologi, seperti menjaga keseimbangan air dan udara, tetapi juga penting dalam melestarikan keanekaragaman hayati.
“Kegiatan menanam pohon ini merupakan upaya pelestarian lingkungan hidup. Kita tahu pelestarian lingkungan hidup bukan sekedar masalah ekologis akan tetapi juga berkaitan erat dengan masalah sosial dan beberapa masalah yang lain. Selanjutnya pohon merupakan bagian dari mencegah banjir, tanah longsor, kekeringan dan perubahan iklim.” ucap Wakil Bupati.
Sementara itu Ketua Umum PMI, Muhammad Jusuf Kalla dalam sambutannya, menyoroti tantangan serius yang dihadapi dunia saat ini, yaitu perubahan iklim. Ia menjelaskan bahwa berbagai bencana, seperti banjir, tanah longsor, polusi, dan cuaca ekstrem, merupakan dampak nyata dari perubahan iklim.
“Kita hadir disini PMI selalu berusaha untuk membantu masyarakat dalam bencana. Sekarang ini dan masa depan akan terjadi bencana yang cukup serius yaitu bencana perubahan iklim. Banyak hujan, udara jelek, banyak polusi, banjir, longsor dan banyak lainnya yang disebabkan perubahan iklim.” ucapnya.
Jusuf Kalla juga menekankan peran penting masyarakat dalam mendukung gerakan penghijauan ini. Ia berharap relawan PMI, bersama masyarakat, dapat menanam setidaknya satu juta pohon setiap tahunnya.
“Peran kita bagaimana relawan PMI bersama masyarakat ikut serta memperbaiki lingkungan. Setidak-tidaknya setiap tahun menanam pohon paling sedikit sejuta pohon. Kepada relawan sekalian apabila kita menanam pohon hari ini maka kita sedang memperbaiki masa depan.” pungkasnya. (K24/Ilham)
Eksplorasi konten lain dari Kebumen24.com
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.