EkonomiPertanian

Hilangkan Kecanduan Bahan Kimia, Petani di Karanganyar Dilatih Membuat Booster Padi

3203
×

Hilangkan Kecanduan Bahan Kimia, Petani di Karanganyar Dilatih Membuat Booster Padi

Sebarkan artikel ini
FOTO PROSES PEMBUATAN booster padi

KARANGANYAR, Kebumen24.com –  Badan Penyuluhan Pertanian (BPP) Kecamatan Karanganyar Menggelar pelatihan membuat Booster Padi Organik mandiri. Hal itu dilakukan agar para petani tidak ketergantungan dengan pupuk kimia dan sekaligus mengedukasi para petani akan pentingnya penggunaan bahan organik dalam pertanian. Terlebih untuk menjaga kelestarian lingkungan.

 

Dalam kegiatan yang dilaksanakan, Selasa 7 Juli 2020 itu, pelatihan diikuti oleh Kelompok Marsudi Tani RW 02 Kelurahan Jatiluhur Kecamatan Karanganyar Kebumen.

 

Koordinator Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Kecamatan Karanganyar Kres Dahana mengatakan, pembuatan booster padi sebagai pupuk organik dapat digunakan untuk meningkatkan produktifitas dan meningkatkan kulaitas padi, serta menghilangkan ketergantungan petani akan pupuk kimia. Selain itu Booster padi organik ini juga sebagai fungisida yang dapat mengatasi cendawan (Toadstool) atau jamur pada padi.

 

“Kami mengajak petani untuk beralih dari pupuk berbahan kimia dan menggantinya dengan pupuk organik berbahan alami”, Kata Kres Dahana.

 

FOTO PETANI SEDANG MENYEMPROTKAN OBAT KE TANAMAN

Adapun bahan yang digunakan dalam pembuatan Booster Padi organik ini. Diantaranya, nanas, lengkuas, air kelapa muda, leri (air pesusan beras), telur bebek, susu murni serta yakult dan madu. Semua bahan tersebut di campur untuk difermentasikan dengan membutuhkan waktu selama 10 hingga 15 hari.  Selanjutnya, dari hasilnya nantinya bisa digunakan untuk menyemprot ke tanaman. Dalam penggunaannya cukup satu 200 ml atau satu gelas utnuk satu tanki.

 

‘’ Menggunakan Booster ini jauh lebih ekonomis. jika menggunakan pupuk kima yang biasanya digunakan dengan merk score harganya mencapai 60rb untuk ukuran 80ml. makan dengan bahan organik jauh lebih murah dengan 30 ribu bisa membuat 18 liter atau 1 galon air,’’ujar Kres Dahana.

 

Sementara itu, Ketua Kelompok Tani Marsudi Tani RW Kelurahan Jatiluhur, Siman (60) berharap penggunaan Booster Padi Organik ini juga dapat mengurangi biaya pengeluaran petani untuk perawatan tanaman padi. Dimana sebagian besar bahan pembuatanya bisa didapatkan dari pekarangan. Dirinya pun mengajak para anggota kelompok tani dan petani lainya untuk beralih ke pupuk organik.

 

“Dengan booster padi organik ini diharapakan dapat mengurangi biaya perawatan tanaman padi, dan kita juga ajak petani lain untuk sama sama mengurangi penggunaan pupuk berbahan kimia dan beralih ke pupuk organik” tuturnya. (K24/Arta)


Eksplorasi konten lain dari Kebumen24.com

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.