KEBUMEN, Kebumen24.com – Cuaca ekstrem berupa hujan deras disertai angin kencang yang melanda Kabupaten Kebumen dalam beberapa hari terakhir menyebabkan sejumlah kejadian bencana di beberapa wilayah. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kebumen bergerak cepat melakukan asesmen dan penanganan di lokasi terdampak.
Humas BPBD Kebumen, Heri Purwanto, menjelaskan bahwa Pusat Pengendalian Operasi Penanggulangan Bencana (Pusdalops PB) BPBD Kebumen telah menerima dan menindaklanjuti laporan kejadian pohon tumbang, tanah longsor, hingga tanggul jebol.
Salah satu kejadian terjadi di Dukuh Simo RT 02 RW 03 Desa Jogosimo, Kecamatan Petanahan, pada Jumat malam, 26 Desember 2025 sekitar pukul 22.30 WIB. Hujan deras disertai angin kencang menyebabkan sebuah pohon rambutan roboh dan menimpa ruko/warung milik Sri Rohyati (31).
“Tidak ada korban jiwa maupun luka dalam kejadian ini. Kerugian material diperkirakan mencapai Rp1 juta, sementara kerusakan sekitar Rp500 ribu,” ujar Heri. Penanganan dilakukan melalui kerja bakti warga dengan dukungan BPBD Kebumen, Damkar Petanahan, pemerintah desa, serta masyarakat setempat. Kondisi saat ini dilaporkan sudah tertangani.
Bencana tanah longsor juga terjadi di Dukuh Serkitik RT 03 RW 07 Desa Sidoagung, Kecamatan Sruweng, pada Jumat malam, 26 Desember 2025 pukul 22.00 WIB. Tebing di samping Makam Tlimbeng longsor akibat hujan berintensitas tinggi dan menutup akses jalan desa.

Longsoran memiliki panjang sekitar 10 meter dengan tinggi 1,5 meter. BPBD Kebumen bersama pemerintah desa, Destana, dan warga melakukan koordinasi serta kerja bakti untuk penanganan awal. Nilai kerusakan diperkirakan Rp1 juta, dengan kerugian mencapai Rp1,5 juta. Kebutuhan lanjutan berupa pembangunan kembali tebing pengaman makam masih diperlukan.
Sementara itu, penanganan darurat tanggul jebol di Desa Suroturunan, Kecamatan Alian, terus dikebut. Hingga Jumat, 26 Desember 2025, progres penanganan telah mencapai 99 persen.
Kegiatan meliputi pengisian tanah ke dalam karung, pemasangan crucuk, pengumpulan material, serta penataan karung di area tanggul. Penanganan melibatkan berbagai unsur, di antaranya BPBD, BBWS Serayu Opak, DPUPR, pemerintah desa, relawan SAR, Kowara, Banser, dan warga setempat. Dapur umum juga masih dioperasikan untuk mendukung petugas dan warga terdampak.
BPBD Kebumen mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi bencana hidrometeorologi, mengingat curah hujan di wilayah Kebumen masih cukup tinggi.(K24/*).
Eksplorasi konten lain dari Kebumen24.com
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.

















