PERISTIWA

Hari Keempat Operasi Longsor Majenang, Tim SAR Temukan Dua Korban Meninggal Dunia

130
×

Hari Keempat Operasi Longsor Majenang, Tim SAR Temukan Dua Korban Meninggal Dunia

Sebarkan artikel ini

CILACAP, Kebumen24.com – Upaya pencarian dan pertolongan pasca bencana tanah longsor di Desa Cibeubying, Kecamatan Majenang, Kabupaten Cilacap, kembali menunjukkan hasil signifikan. Memasuki hari keempat operasi, Minggu (16/11), Tim SAR Gabungan berhasil menemukan dua korban meninggal dunia serta dua bagian tubuh yang diduga kuat milik korban lain yang masih tertimbun material longsor.

Penemuan pertama dilakukan pada pukul 12.03 WIB di sektor Worksite A2 atas nama Kasrinah (47). Selang beberapa jam kemudian, korban kedua yang teridentifikasi sebagai Diah Ramadani (17) ditemukan di Worksite A1 pada pukul 14.58 WIB. Tak lama berselang, dua potongan tubuh masing-masing ditemukan pada pukul 15.05 WIB di Worksite B1 dan pukul 15.10 WIB di sektor A1.

SAR Mission Coordinator (SMC), Muhamad Abdullah, menyampaikan bahwa temuan ini merupakan wujud dari kerja keras dan koordinasi lintas instansi yang terus dilakukan sejak hari pertama kejadian.

“Penemuan ini adalah hasil kerja keras seluruh unsur tim di lapangan. Medan sangat menantang, cuaca pun sering berubah, namun kami terus berupaya maksimal,” ujarnya.

Hingga berita ini diturunkan, total korban terdampak bencana mencapai 46 orang, dengan rincian:
23 orang selamat
13 orang meninggal dunia
10 orang masih dalam pencarian

Pada hari keempat ini, intensitas pencarian ditingkatkan secara maksimal. Sebanyak 21 ekskavator, 17 pompa air (alkon), dan 9 unit anjing pelacak (K-9) diterjunkan untuk mempercepat pembukaan akses pencarian dan deteksi korban.

Operasi difokuskan di dua titik terdampak utama, yakni Dusun Cibuyut dan Dusun Tarukuhan, dengan empat sektor pencarian (worksite):
Worksite A-1 dan A-2 (Cibuyut): 6 korban masih dicari
Worksite B-1 dan B-2 (Tarukuhan): 6 korban masih dalam pencarian

“Kami membagi lokasi terdampak menjadi empat sektor prioritas. Ekskavator digunakan untuk mempercepat pembukaan tanah, sementara K-9 mendeteksi keberadaan korban, dan alkon membantu pengeringan lokasi yang tergenang,” terang Abdullah.

Kendala terbesar saat ini adalah cuaca. Intensitas hujan tinggi menyebabkan tanah kembali labil dan menimbulkan risiko longsor susulan. Meski demikian, operasi SAR tetap dilakukan dengan protokol keamanan ketat.(k24/*).


Eksplorasi konten lain dari Kebumen24.com

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.