SENI BUDAYAWisata

Pagelaran Wayang Kulit dan Santunan Anak Yatim Meriahkan Malam Tasyakuran Wisata Goa Jatijajar

516
×

Pagelaran Wayang Kulit dan Santunan Anak Yatim Meriahkan Malam Tasyakuran Wisata Goa Jatijajar

Sebarkan artikel ini

AYAH, Kebumen24.com – Suasana malam di kawasan wisata obyek Goa Jatijajar, Kecamatan Ayah, Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah, berubah menjadi penuh makna dan kehangatan dalam acara yang dibalut dengan Malam Tasyakuran bertajuk Wisata Sejuta Pesona Goa Jatijajar, Sabtu malam, 19 April 2025. Ratusan warga, wisatawan, dan pelaku UMKM memadati lokasi acara yang dimeriahkan dengan pagelaran wayang kulit dan santunan untuk anak-anak yatim piatu.

Acara dibuka dengan doa bersama yang dipimpin oleh Rois Syuriah MWCNU Kecamatan Ayah, KH Buchori, sebagai ungkapan rasa syukur dan harapan akan keberkahan bagi kawasan wisata tersebut. Usai doa, dilakukan penyerahan simbolis wayang oleh dalang Ki Catur Utoro kepada Pengelola Wisata Sejuta Pesona (WSP) Goa Jatijajar, H. Agan Suhari, SE, sebagai penanda dimulainya pertunjukan wayang kulit dengan lakon Semar Mbangun Kahyangan.

Tak hanya menyuguhkan hiburan budaya, acara ini juga dirangkai dengan penyerahan santunan kepada anak-anak yatim dari Desa Jatijajar. Kegiatan ini menjadi wujud kepedulian sosial antara pengelola wisata, komunitas pedagang, dan masyarakat sekitar, mempertegas bahwa keberhasilan sektor pariwisata tidak hanya diukur dari aspek ekonomi, tetapi juga dari nilai-nilai kemanusiaan dan spiritualitas yang menyertainya.

Pagelaran wayang kulit yang digelar di kawasan pasar dan terminal Jatijajar ini juga menjadi ajang silaturahmi antara pelaku wisata, UMKM, dan masyarakat. Atmosfer kolaborasi dan gotong royong terasa begitu kental, memperlihatkan semangat kolektif dalam membangun pariwisata berbasis budaya lokal.

Melalui lakon Semar Mbangun Kahyangan, penonton diajak merenungi filosofi Jawa bahwa “kahyangan” atau surga bisa diwujudkan di dunia ini, melalui harmoni, nilai-nilai luhur, serta keseimbangan hidup yang dijaga bersama.

Goa Jatijajar yang dikenal dengan keindahan alam dan nilai sejarahnya, kembali menegaskan posisinya sebagai destinasi yang tidak hanya menawarkan wisata visual, tetapi juga spiritual dan kebudayaan. Acara ini menjadi pengingat bahwa destinasi wisata sejatinya harus dihidupi dengan semangat kebersamaan serta pelestarian warisan leluhur.

Dalam sambutannya, H. Agan Suhari menjelaskan acara ini merupakan wujud rasa syukur atas meningkatnya kunjungan wisatawan pasca libur Lebaran. Termasuk bentuk komitmen dalam menjaga dan merawat seni budaya yang sempat terhenti beberapa tahun terakhir.

‘’ Jadi ini tidak hanya sebagai bentuk rasa syukur saja, namun lebih dari itu, ini juga bagian dari bentuk komitmen kami dalam merawat budaya yang sempat terhenti beberapa tahun terakhir,” ujarnya.

Selain itu, ia juga tak lupa menyampaikan terima kasih kepada Bupati Kebumen, jajaran Forkopimcam, para Kepala Desa, tokoh masyarakat, serta MWCNU dan Ranting NU yang turut hadir dan mendukung acara ini. Apresiasi khusus juga diberikan kepada para pelaku UMKM yang ikut memeriahkan dan menyukseskan acara.

“Semoga kebersamaan ini terus tumbuh, menjadi wadah syiar bersama, dan membuka jalan menuju kesejahteraan yang merata,” harap Agan.

Sementara itu, Bupati Kebumen Lilis Nurayni, yang sambutannya dibacakan oleh Camat Ayah, Arif, dalam kesempatan tersebut juga mengingatkan pentingnya menjaga kelestarian alam dan kebersihan lingkungan sebagai tanggung jawab bersama.

“Kebersihan dan kelestarian lingkungan harus dimulai dari rumah. Jika alam kita rusak, maka wisata dan budaya tidak akan berkembang,” tegas Bupati.(K24/*).


Eksplorasi konten lain dari Kebumen24.com

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.