Hadirkan Narasumber dari Banyumas, UPB Kebumen Belajar Manajemen Pengelolaan Sampah

oleh -
Foto : Kegiatan Kuliah Umum dan Halal Bihalal UPB Kebumen, Kamis 18 April 2024

KEBUMEN, Kebumen24.com – Sebagai perguruan tinggi yang unggul dalam menghasilkan sumber daya manusia kompetitif dan berakhlak mulia, Universitas Putra Bangsa Kebumen tak hanya memberikan bekal tentang ilmu akademisi saja, namun juga tentang kepekaan terhadap lingkungan sosial. Salah satunya dengan belajar manajeman pengelolaan sampah.

Ilmu ini dinilai sangat penting, karna Sampah merupakan satu hal yang kerap menjadi permasalahan dilingkungan sekitar. Terlebih ketika momen Lebaran Idul Fitri. Timbunan sampah biasanya bertambah, namun banyak yang belum paham tentang cara pengelolaanya.

Topik ini menjadi materi khusus dalam acara Kuliah Umum yang diselenggarakan di Aula Kampus UPB, Jalan Ronggo Warsito Pejagoan Kebumen, Kamis 18 April 2024. Acara menghadirkan dua narasumber sekaligus, yakni Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Banyumas Widodo Sugiri ST dan Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Pemukinan Banyumas Sakty Suprabowo ST.

Kegiatan sekaligus digelar acara Halal bihalal seluruh Keluarga Besar UPB beserta mahasiswa. Hadir Ketua Yayasan Pendidikan Putra Bangsa Prof. Dr. Slamet Ahmadi MM, Pembina Yayasan Pendidikan Putra bangsa Dr. Susanti Widhiastuti SE,MM, Bendahara Yayasan Moh Amirudin SIP MM,  Rektor UPB Dr. Gunarso Wiwoho, SE.MM serta sejumlah mahasiwa.

Halal bihalah ditandai dengan penyampaikan Ikrar oleh Dr. Irfan Helmy, MM mewakili Civitas Akademika UPB dan diterima H. Moh Amirudin, S.IP., MM mewakili pengurus Yayasan. Sedangkan Kuliah Umum Dimoderatori oleh Dr. Prihartini Busi Astuti SE, M.SC, dengan mengangkat tema Sosialisasi tentang Peran serta Masyarakat dalam mengelola sampah, dan Pembangunan Infrastruktur desa.

Foto : Ketua Yayasan Pendidikan Putra Bangsa Prof. Dr. Slamet Ahmadi MM, saat wawancara dengan media, Kamis 18 April 2024.

Disela sela kegiatan, Prof. Dr. Slamet Ahmadi MM, mengatakan alasan mengundang narasumber dari Banyumas. Alasanya yaitu karena ternyata Kapupaten Banyumas masuk dalam kategori sukses mengelola sampah tingkat nasional.

Kemudian narasumber dari Dinas Perumahan Rakyat Banyumas. Disini akan belajar menata lingkungan sosial.

‘’Jadi Narasumber ini sudah kerap diundang oleh berbagai tempat untuk memaparkan apa strategi dan manajemen pengelolaan sampah di Banyumas sehingga bisa masuk sebagai kapupaten yang mampu mengelola sampah dikategorikan sangat baik secara nasional,’’ujar Profesor Ahmadi.

Alasan lain memprioritaskan Kapupaten Banyumas, karna Universitas Putra Bangsa bukan hanya berada di Kabupaten Kebumen saja. Namun juga ada kampus dua juga di Kapupaten Banyumas. Dimana, dalam waktu dekat akan segera dibangun dan saat ini sedang proses IMB.

‘’Jadi di sana sudah ada lahan 12 ribu meter yang siap dibangun menjadi kampus dua Universitas Putra Bangsa di daerah Kemranjen Banyumas, dan saat ini sedang proses IMB,’’jelasnya.

Lebih Jauh menuruh Prof Ahmadi, sampah merupakan satu hal yang sangat penting dan kerap menimbulkan permasalahan di masyarakat. Timbunan sampah kerap terjadi, khususnya setiap lebaran dan kegiatan rutin lainya.

‘’ Permasalahan sampah kerap muncul misal ketika menghadapi lebaran, timbunan sampah yang luar biasa besar. Dan ini terjadi setiap tahun. Apalagi kota makin besar, makin maju, timbunan sampah biasanya juga makin luar biasa besar,’’ucapnya.

Ahmadi menuturkan penyampaikan narasumber bahwa di daerah Banyumas kurang lebih bisa menampung 500 ton sampah per hari. Sedangkan khusus di kota Purwokerto saja sudah bisa menampung sampah 200 ton tiap hari.

‘’Nah, tentu kalau dikategorikan sebagai daerah yang berhasil mengelola sampah di level nasional berarti ada best practice ya, praktek baik yang biasa dilakukan yang bisa dicontoh oleh masyarakat kebumen pada umumnya dan khususnya kebijakan-kebijakan oleh pemerintah daerah nantinya,’’imbuhnya.

Untuk itu, melalui kuliah Umum ini Ahmadi berharap nantinya bisa mencontoh sesuatu yang baik dari daerah lain agar dipraktikan di Kebumen, khususnya di Kampus. Meskipun ia menilai saat ini kebumen juga sudah mampu mengelola sampah dengan baik, namun tidak salah ketika ada yang lebih bagus maka perlu belajar dari orang yang mampu mengelola dengan lebih baik lagi.

‘’Dengan kuliah umum ini kami beharap nantinya bisa mencontoh sesuatu yang baik dari orang lain atau dari daerah lain. Jadi ketika Banyumas dikatakan sebagai daerah yang mampu mengelola dengan sangat baik, maka kita harus mencontoh juga. Karena kalau tidak mampu mencontoh yang sangat baik, bisa jadi kita nanti akan punya masalah di masa yang akan datang,’’katanya.

Ahmadi menyatakan, kedepan pihaknya juga akan melakukan sosialisasi pentingnya melakukan manajemen pengelolaan sampah yang bagus. Termasuk melakukan edukasi-edukasi kepada masyarakat melalui pengabdian para dosen dan mahasiswa.

‘’ Kedepan kami juga akan melakukan sosialisasi pentingnya melakukan manajemen pengelolaan sampah yang bagus. Termasuk edukasi-edukasi kepada masyarakat melalui pengabdian masyarakat para dosen dan mahasiswa,’’jabarnya.

Disisi lain, Ahmadi mengungkapkan, kegiatan sekaligus mengumpulkan dosen-dosen  yang sedang mengikuti program S3 di beberapa kampus terbaik. Diantaranya di UNS Solo, di Universitas Islam Yogyakarta, dan Universitas Jendral soedirman purwokerto.

Melalui acara ini para dosen dminta melaporkan tentang progres pencapaian dalam mengikuti program S3 dan proyeksi kapan mereka bisa lulus.

Kemudian kegiatan silaturahmi seluruh civitas akademik, antara yayasan rektorat dan dosen serta diikuti oleh beberapa masyarakat Universitas Putra Bangsa. Kegiatan ini rutin ddigelar setiap tahun setelah lebaran idul fitri.

Dikatakan, saat ini ada 10 dosen yang sedang menempuh program S3. Sementara yang sudah lulus dari sebelumnya ada 7 dosen, kini bertambah 2 orang dari yaysan.

‘’Jadi sebenarnya ada 10 tambah 7 dan 2. Jadi ada 19 dosen disini. Dan yang sudah selesai ada 9 dan yang sedang menempuh ada 10. InsyaAllah tahun depan, karena 10 yang tadi melaporkan itu semua teori sudah selesai, tinggal proses menyusun desertasi. Jadi tahun 2025, tahun 2026, insyaAllah Doktor kita sudah di atas 15 yang selesai. Hanya beberapa yang mungkin baru selesai di tahun 2027,’’paparnya.

Ahmadi juga menawarkan kembali kepada dosen-dosen yang belum menempuh S3 untuk siap-siap mendaftarkan diri. Ini karena dosen-dosen yang sekarang menempuh teori telah habis. Untuk itu sudah bisa disusul lagi oleh dosen-dosen yang berminat untuk lanjut ke program S3.

Dalam mengikuti program S3, dosen-dosen Universitas Petra bangsa ada beberapa skema. Yang pertama adalah yang mengikuti program UNDP dari Pemerintah dan nantinya kuliah bisa dibayai penuh oleh negara.

Kemudian yang kedua adalah mereka yang dibiayai penuh oleh Universitas Putra bangsa atau kampus. Ketiga adalah yang biaya kampus dan juga biaya mandiri.

‘’ Apa perbedaannya? Yang pertama adalah yang dapat biaya siswa dibayai Pemerintah, tentu dibayai oleh Pemerintah. Tapi yang kedua, bagi dosen-dosen senior yang sudah cukup lama mengabdi di sini, itu dibayai oleh kampus 100%. Tapi kalau dosen pemula, dia kepengen S3, sementara belum diterima sebagai mahasiswa yang dapat biaya siswa, maka dibayai kampus sebagian, biaya mandiri sebagian.’’pungkasnya.(K24/*).


Eksplorasi konten lain dari Kebumen24.com

Mulai berlangganan untuk menerima artikel terbaru di email Anda.

Tentang Penulis: Redaksi Kebumen24.com

Gambar Gravatar
Berita Kebumen Terkini

Terimakasih telah mengikuti portal berita kami

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.