Pemerintahan

Perdana! Agrominafiber Kebumen Ekspor Kerajinan Serat Alam ke Amerika Serikat

109
×

Perdana! Agrominafiber Kebumen Ekspor Kerajinan Serat Alam ke Amerika Serikat

Sebarkan artikel ini

KEBUMEN, Kebumen24.com  – Kabar membanggakan datang dari Kebumen. Produsen kerajinan lokal, Agrominafiber Java Indonesia, resmi melepas ekspor perdana produk serat alam ke Amerika Serikat. Pelepasan berlangsung di Gedung PLUT KUKM Kebumen pada Selasa, 16 September 2025, menjadi tonggak bersejarah bagi UMKM binaan Pertamina dan Bank Indonesia ini.

Sebanyak enam kontainer berisi 9.455 unit keranjang diberangkatkan ke Negeri Paman Sam. Produk ini terdiri dari enam tipe berbeda, tiga di antaranya berbahan baku pelepah pisang, sedangkan tiga lainnya menggunakan eceng gondok.

Novita Hermawan, salah satu pendiri Agrominafiber, mengenang awal perjalanan bisnisnya yang penuh keterbatasan.

“Kami hanya punya modal Rp600 ribu saat pandemi. Benar-benar berangkat dari nol,” ujarnya.

Sejak 2021, kerajinan berbahan pelepah pisang menjadi identitas merek mereka. Untuk memenuhi kapasitas besar, bahan baku dipasok tidak hanya dari Kebumen, tetapi juga dari Bojonegoro. Selain pelepah pisang, Agrominafiber juga mengolah eceng gondok dan pandan menjadi produk bernilai tinggi.

Proses produksinya pun tidak mudah. Satu set keranjang membutuhkan sekitar 10 kilogram bahan baku dan waktu pengeringan hingga 10 hari. Perajin berpengalaman bisa menyelesaikan satu set keranjang dalam sehari, sementara produk custom memerlukan hingga tiga hari pengerjaan.

Bupati Kebumen, Lilis, hadir memberikan apresiasi tinggi. Menurutnya, model usaha berkelanjutan yang melibatkan warga desa adalah contoh nyata UMKM yang memberi manfaat ganda: ekonomi meningkat, alam tetap terjaga.

“Saya bangga dengan Agrominafiber. Perusahaan ini lahir di Kebumen, tumbuh bersama masyarakat, sekaligus menjaga kelestarian lingkungan. Ini membuka lapangan pekerjaan sekaligus mengangkat nama daerah di kancah internasional,” tambahnya.

Bupati berharap langkah ini menjadi inspirasi bagi pelaku usaha lain di Kebumen. “Semoga ekspor ini menjadi pintu pembuka bagi ekspor berikutnya dengan skala lebih besar dan jangkauan lebih luas,” harapnya.

Sebelumnya, Agrominafiber hanya menembus pasar ekspor melalui LCL (less than container load) atau memproduksi untuk merek pihak lain. Kini, mereka berhasil melangkah lebih jauh dengan ekspor mandiri full container load (FDL).

“Alhamdulillah, pertengahan 2025 ini kami bisa kirim secara FDL. Ini ekspor mandiri pertama kami,” kata Novita.

Selain Amerika Serikat, produk Agrominafiber juga sudah dipasarkan ke Chili dan Argentina.

Rudi Hermawan, pendiri lainnya, menambahkan bahwa usaha ini lahir pada 2020. Bermodal semangat dan belajar otodidak, ia kini fokus pada pelatihan serta pemberdayaan komunitas.

Saat ini, Agrominafiber melibatkan 80–90 perajin bahan baku (90% perempuan) dan sekitar 20 perajin produksi.

“Kami ingin memberdayakan ibu rumah tangga dan pemuda desa agar UMKM kecil bisa mendunia,” tegas Rudi.

Melalui pelatihan berkelanjutan, Agrominafiber yakin industri kreatif dapat menjadi jalan nyata untuk meningkatkan kesejahteraan desa, mengubah keterampilan lokal menjadi kekuatan ekonomi global.(K24/*).


Eksplorasi konten lain dari Kebumen24.com

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.