Pemerintahan

Mulai 2026, Seluruh Pegawai di Instansi Pemerintah Wajib ASN! Nasib Honorer Bagaimana?

74903
×

Mulai 2026, Seluruh Pegawai di Instansi Pemerintah Wajib ASN! Nasib Honorer Bagaimana?

Sebarkan artikel ini
Foto : Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kebumen Mohammad Amirudin

KEBUMEN, Kebumen24.com – Dunia kepegawaian di Indonesia tengah menghadapi perubahan besar. Setelah sekian lama tenaga honorer menjadi tulang punggung pelayanan publik di berbagai instansi, kini pemerintah pusat menetapkan kebijakan baru yang akan mengakhiri sistem tenaga honorer mulai tahun 2026. Seluruh instansi pemerintah, baik di tingkat pusat maupun daerah, wajib diisi oleh Aparatur Sipil Negara (ASN) yang terdiri atas Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (P3K).

Kebijakan ini merupakan bagian dari reformasi sistem ASN nasional yang digulirkan oleh Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (KemenPAN-RB). Pemerintah menegaskan paling lambat hingga 31 Desember 2025, seluruh instansi harus menyesuaikan struktur kepegawaian tanpa keberadaan tenaga honorer.

Transisi Menuju ASN Penuh

Menanggapi kebijakan tersebut, Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kabupaten Kebumen, H. Moh. Amirudin, S.IP., M., menjelaskan mulai 1 Januari 2026, seluruh pegawai di lingkungan pemerintahan wajib berstatus ASN, baik bekerja secara penuh waktu maupun paruh waktu.

“Kebijakan ini langsung dari pusat. Tahun 2026 semua yang bekerja di instansi pemerintahan harus ASN, baik penuh waktu maupun paruh waktu. Hanya tenaga penjaga, sopir, petugas keamanan, dan cleaning service yang masih diperbolehkan bekerja melalui sistem outsourcing,” jelas Amirudin saat ditemui di ruang kerjanya, Senin 3 November 2025.

Meski aturan tersebut sudah ditetapkan, Amirudin menegaskan bahwa hingga kini belum ada pengumuman resmi terkait rekrutmen CPNS maupun P3K untuk tahun 2026. Pihaknya tetap menunggu arahan dari pemerintah pusat sebelum melakukan penyesuaian di tingkat daerah.

“Apakah kebijakan ini efektif atau tidak, nanti kita lihat pelaksanaannya. Kami hanya menjalankan aturan yang ditetapkan oleh pemerintah pusat,” ujarnya menambahkan.

Data Kepegawaian di Kebumen

Berdasarkan data BKPSDM, saat ini Kabupaten Kebumen memiliki 7.821 PNS, 3.715 P3K, dan 322 CPNS yang tengah menjalani masa tugasnya. Meski jumlah tersebut cukup signifikan, Amirudin mengakui bahwa kebutuhan tenaga kerja di beberapa sektor masih belum sepenuhnya terpenuhi, terutama pada bidang pendidikan dan kesehatan.

“Sekarang memang banyak terbantu oleh teknologi. Kalau dulu mengantar surat harus keliling ke berbagai tempat, sekarang cukup dengan sistem elektronik. Namun tetap saja, tenaga manusia tidak bisa sepenuhnya tergantikan,” ujarnya.

Nasib Honorer Masih Belum Jelas

Sementara itu, nasib ribuan tenaga honorer yang selama ini berkontribusi besar terhadap pelayanan publik masih menyisakan tanda tanya besar. Amirudin menegaskan belum ada regulasi baru yang mengatur mekanisme penempatan atau pengangkatan mereka setelah sistem ASN penuh diberlakukan.

“Kami belum menerima regulasi resmi terkait pengangkatan tenaga honorer setelah masa transisi ini. Namun kami mendorong agar mereka tetap siap dan tidak putus asa. Kalau nanti ada pendaftaran CPNS atau P3K, silakan ikut seleksi terbuka. Semua warga negara punya kesempatan yang sama,” tandasnya. (K24/Ilham)


Eksplorasi konten lain dari Kebumen24.com

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.