Peringati Hari Ibu, Polsek Prembun Gelar Nonton Film Bareng Berjudul ‘Surga Kecil di Bondowoso’

oleh -
oleh

PREMBUN, Kebumen24.com – Sebagai bentuk ungakapan pemberian penghormatan kepada kaum perempaun khususnya Ibu, keluarga besar Polsek Prembun menggelar nonton Film bareng yang berjudul ‘Surga Kecil di Bondowoso’. Dalam Film berdurasi 15 menit itu, para penonton melihat kisah kehidupan nyata tentang kesetaraan antara pria dan wanita dalam berkeluarga.
Kegiatan nonton bareng yang digelar dalam rangka memeperingati Peringatan Hari Ibu (PHI) ke-91 tahun 2019  tersebut, mengakat tema “Perempuan Berdaya, Indonesia Maju”, yang berlangsung Selasa malam 17 Desember 2019, dihalaman Mapolsek setempat.
Dalam acara itu, terlihat puluhan warga berbondong-bondong datang ke Polsek dan turut mengikuti kegiatan nonton bareng bersama jajaran Polsek Prembun yang juga diikuti oleh anggota Bhayangkari beserta anak anak mereka.
Dengan penuh antuasias mereka menyaksikan cerita film di layar proyektor, tentang kehidupan seorang ustad dari Bondowoso, yang sangat progresif dan mengajarkan pada masyarakat di sekelilingnya tentang pentingnya pendidikan bagi anak perempuan, dan juga keterlibatan laki-laki dalam kehidupan berumah tangga.
Kapolsek Prembun Iptu Tejo Suwono pada kesempatan itu mengatakan, kegiatan nobar ini merupakan instruksi Kapolri melalui Kapolda dan diteruskan Kapolres hingga Polsek, diseluruh Nusantara.
Pihaknya berharap, melalui kegiatan nonton film ini dapat sarana yang efektif untuk mengingatkan masyarakat terutama generasi muda tentang kesetaraan gender antar pria dan wanita dalam kehidupan sehari hari.

“Kami berharap dengan menonton Film ini, nantinya bisa di aplikasikan didalam kehidupan sehari hari,”ungkap Iptu Tejo didampingi sang Istri.


Dijelaskanya, Film dokumenter garapan Nia Dinata (sutradara film Arisan) itu mengangkat kisah kehidupan seorang ustad di Bondowoso bersama isterinya yang berprofesi sebagai guru SMP dan juga kepala sekolah di sebuah Taman Kanak-Kanak.
Kemudian Sang ustad memutuskan untuk mengajar ngaji di rumah dan mengemban tugas-tugas domestik rumah tangga yang tidak dapat dilakukan oleh istrinya.

“Film ini membawa pesan keterlibatan pria sebagai seorang ayah, suami dan pribadi yang anti kekerasan,”imbuhnya.

Dengan kisah tersebut, diharapkan juga bisa menjadi pencerahan bagi anak-anak generasi agar selalu patuh dan taat kepada orang tuanya.

“Semoga pesan moril yang diceritakan dalam film ini bisa membawa makna yang positif bagi anak-anak kita,” tandasnya. (K24/THR)

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.