PemerintahanSENI BUDAYATRADISI

Wayang Kulit Meriahkan Tasyakuran Memetri Bumi Desa Klirong, Bupati Kebumen Ajak Masyarakat Bersinergi Bangun Desa

28713
×

Wayang Kulit Meriahkan Tasyakuran Memetri Bumi Desa Klirong, Bupati Kebumen Ajak Masyarakat Bersinergi Bangun Desa

Sebarkan artikel ini
Bupati Kebumen Lilis Nuryani secara simbolis menyerahkan gunungan wayang kepada Ki Dalang Eko Suwaryo sebagai dimulainya pagelaran wayang kulit.

KLIRONG, Kebumen24.com — Ribuan warga tumpah ruah memenuhi halaman Kantor Desa Klirong, Sabtu (5/7/2025) malam. Mereka larut dalam suasana sakral sekaligus meriah saat pertunjukan wayang kulit digelar untuk memeriahkan acara Tasyakuran Memetri Bumi atau Merdi Desa Klirong.

Pagelaran wayang kali ini menghadirkan dua dalang kondang, yakni Ki Dalang Eko Suwaryo bersama karawitan Sekar Bima, serta penampilan pembuka dari Ki Dalang Teguh Kabumian.

Ki Dalang Eko Suwaryo memukau penonton lewat lakon “Mbangun Bangsal Prabayeksa”, yang sarat pesan filosofis.

“Lakon ini menggambarkan kumpulnya para penggawa praja agar rakyatnya makmur, adil, tentram, dan mencapai Baldatun Thayyibatun wa Rabbun Ghafur,” jelas Eko Suwaryo sebelum pentas dimulai.

Sementara itu, Ki Dalang Teguh Kabumian membuka acara dengan lakon “Taruna Kala Jaya”, yang mengangkat semangat generasi muda menuju Indonesia Emas, dengan tetap menjunjung tinggi budi pekerti luhur.

Kepala Desa Klirong, Slamet, menyebut acara tasyakuran ini merupakan agenda rutin tahunan yang diisi dengan doa bersama dan santunan anak yatim, termasuk penyaluran dana zakat dari UPZ Desa Klirong.

“Untuk wayang kulit ini, memang agenda tiga tahunan dan sudah masuk dalam RPJMDes periode ketiga,” jelas Slamet.

Acara semakin istimewa dengan kehadiran Bupati Kebumen Lilis Nuryani, didampingi Kepala BKPSDM, Forkopimcam Klirong, seluruh Kepala Desa se-Kecamatan Klirong, para tokoh agama, tokoh masyarakat, dan masyarakat sekitar.

Dalam sambutannya, Bupati Lilis Nuryani menyampaikan apresiasi tinggi terhadap pelestarian budaya yang dilakukan Desa Klirong.

“Wayang kulit ini bukan sekadar hiburan, tetapi warisan jati diri kita. Saya sangat bangga, karena generasi seperti Ki Dalang Eko Suwaryo terus merawat seni adiluhung ini, sekaligus menyajikannya dengan cara yang segar,” ujarnya.

Bupati juga menegaskan komitmen Pemkab Kebumen dalam mendukung kegiatan pelestarian budaya.

“Dari budaya, kita belajar banyak: tentang nilai, keteladanan, hingga harmoni dalam masyarakat. Kami akan terus mendukung kegiatan seperti ini,” tambahnya.

Tak hanya bicara budaya, Bupati Lilis juga menekankan pentingnya membangun desa sebagai pondasi pembangunan Kebumen.

“Membangun Kebumen harus dimulai dari membangun desa. Wajah kabupaten ini adalah cerminan kemajuan desa-desa,” tegasnya.

Ia pun mengajak seluruh elemen masyarakat untuk bersinergi memperkuat desa, mulai dari pelayanan publik, pemberdayaan potensi lokal, mendukung UMKM, menjaga lingkungan, hingga merawat kebudayaan.

Mengakhiri sambutannya, Bupati menegaskan keyakinannya pada kekuatan dan potensi Desa Klirong.

“Saya percaya pada kemampuan panjenengan semua. Mari kita rawat kepercayaan, bangun optimisme, dan jadikan desa bukan sekadar tempat tinggal, tapi tempat tumbuhnya harapan dan masa depan generasi,” pungkasnya.(K24/*).


Eksplorasi konten lain dari Kebumen24.com

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.