PemerintahanSEJARAHWisata

Geopark Kebumen Resmi Mendunia, Jadi Harapan Baru untuk Kesejahteraan Warga

910
×

Geopark Kebumen Resmi Mendunia, Jadi Harapan Baru untuk Kesejahteraan Warga

Sebarkan artikel ini

KEBUMEN, Kebumen24.com – Harapan besar masyarakat Kebumen akhirnya terwujud. Geopark Kebumen kini resmi menyandang status bergengsi sebagai UNESCO Global Geopark (UGGp), menempatkannya sejajar dengan kawasan warisan geologi paling penting di dunia.

Penetapan ini diumumkan dalam Sidang Dewan Eksekutif UNESCO ke-221 di Paris, Prancis, pada 2–17 April 2025. Keputusan diambil secara konsensus oleh 58 negara anggota, setelah sebelumnya Geopark Kebumen dan Geopark Meratus dari Kalimantan Selatan dinyatakan lolos nominasi oleh UNESCO Global Geopark Council.

Bupati Kebumen Lilis Nuryani menyambut kabar ini dengan penuh rasa syukur dan kebanggaan. Ia menyebut pengakuan dari UNESCO bukan hanya sebagai prestasi, tetapi juga sebagai titik balik pembangunan berbasis kearifan lokal dan pelestarian lingkungan.

“Kami ucapkan selamat, Geopark Kebumen akhirnya resmi diakui dunia. Ini buah perjuangan panjang yang patut diapresiasi. Tapi ini baru awal – tantangan ke depan adalah bagaimana kita mempertahankan dan mengelolanya dengan baik,” ujar Bupati, Sabtu (18/4).

Lebih dari sekadar status, Bupati menekankan bahwa keberhasilan ini harus berdampak nyata bagi masyarakat. Ia mengajak seluruh elemen, dari pemerintah hingga komunitas lokal, untuk bersama-sama menjaga dan mengembangkan potensi wisata, geologi, budaya, hingga keragaman hayati Kebumen.

“Karena tujuan akhirnya adalah kesejahteraan warga. Kalau geopark ini dikelola dengan bijak, akan menjadi penggerak ekonomi berbasis alam dan budaya yang lestari,” jelasnya.

Julukan ‘The Mother of Earth’ dan Potensi Luas Geopark Kebumen

General Manager Badan Pengelola Geopark Kebumen, Sigit Tri Prabowo, menuturkan bahwa kawasan ini mencakup 22 dari 26 kecamatan di Kebumen, menjadikannya salah satu geopark paling luas di Indonesia. Tak heran, kawasan ini dijuluki sebagai “The Mother of Earth” karena kekayaan geodiversitas, biodiversitas, dan warisan budayanya.

Beberapa titik geologi ikonik di Kebumen antara lain Lava Bantal dan Rijang Merah di Desa Seboro, serta Watu Kelir, tempat pertemuan dua jenis batuan kuno yang menyimpan jejak proses bumi jutaan tahun lalu. Selain itu, kawasan ini juga menjadi rumah bagi spesies flora dan fauna khas, menjadikannya kawasan konservasi penting.

“Geopark ini bukan hanya milik Kebumen, tapi juga bagian dari komitmen global dalam pelestarian bumi. Kami mendorong agar ini tak hanya jadi destinasi wisata, tapi juga pusat edukasi, penelitian, dan pemberdayaan ekonomi masyarakat,” ujar Sigit.

Dengan ditetapkannya Geopark Kebumen dan Geopark Meratus, total geopark Indonesia yang telah diakui UNESCO kini menjadi 12, bersama Geopark Batur, Belitung, Ciletuh, Gunung Sewu, Rinjani, dan Kaldera Toba.

Warisan Bumi untuk Masa Depan

Pengakuan UNESCO bukan sekadar label, melainkan tanggung jawab besar untuk menjaga warisan alam bagi generasi mendatang. Kini, Kebumen punya panggung dunia — dan tinggal bagaimana daerah ini bisa memanfaatkannya demi keberlanjutan dan kesejahteraan bersama.(K24/*).


Eksplorasi konten lain dari Kebumen24.com

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.