PemerintahanPertanian

Panen Raya Corporate Farming, Kebumen Menuju Pertanian Modern dan Berkelanjutan

6261
×

Panen Raya Corporate Farming, Kebumen Menuju Pertanian Modern dan Berkelanjutan

Sebarkan artikel ini

KEBUMEN, Kebumen24.com – Kabupaten Kebumen semakin menunjukkan komitmennya dalam modernisasi sektor pertanian. Hal ini dibuktikan dengan panen raya padi menggunakan sistem Corporate Farming yang dikembangkan oleh Kelompok Tani (Poktan) Catur Rahayu di Desa Panjangsari, Kecamatan Gombong, Kamis (13/3/2025).

Bupati Kebumen Lilis Nuryani hadir langsung dalam kegiatan tersebut, didampingi oleh anggota Komisi E DPRD Provinsi Jawa Tengah Faiz Alauddien Reza Mardhika, Wakil Ketua DPRD Kebumen Khalisa Adelia Aziza, serta jajaran Forkopimcam dan pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD).

Dalam sambutannya, Bupati Lilis mengapresiasi inovasi pertanian yang diterapkan Poktan Catur Rahayu melalui sistem Corporate Farming. Menurutnya, konsep ini menjadi solusi strategis dalam meningkatkan efisiensi produksi dan kesejahteraan petani.

“Pertanian memiliki peran strategis, tidak hanya dalam ketahanan pangan, tetapi juga dalam pertumbuhan ekonomi daerah. Dengan sistem Corporate Farming, kita bisa meningkatkan pendapatan petani, membuka lapangan pekerjaan lebih luas, serta mendorong kesejahteraan masyarakat,” ungkap Bupati Lilis.

Ia juga menekankan pentingnya dukungan dari dinas terkait untuk memastikan ketersediaan benih unggul, stabilitas harga, serta keuntungan yang layak bagi petani agar mereka tetap termotivasi meningkatkan produktivitasnya.

Corporate Farming: Inovasi Pertanian Masa Depan

Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kebumen, Teguh Yuliono, menjelaskan bahwa Corporate Farming merupakan model kerja sama berbasis agribisnis yang menggabungkan lahan pertanian dalam satu hamparan. Sistem ini tetap mempertahankan kepemilikan lahan petani, tetapi dikelola secara kolektif guna meningkatkan efisiensi, standarisasi mutu, serta optimalisasi sumber daya.

Saat ini, Pemkab Kebumen telah merintis Corporate Farming di lahan seluas 156 hektar yang tersebar di 37 kelompok tani di 17 kecamatan. Salah satu lokasi perintisan berada di Desa Panjangsari dengan luas konsolidasi 4,5 hektar.

“Di Panjangsari, Corporate Farming difokuskan pada pembenihan padi varietas Impari 50. Dengan luas 4,5 hektar, panen kali ini diperkirakan mencapai 49,07 ton,” ujar Teguh.

Ia menambahkan bahwa penerapan Standard Operating Procedure (SOP) mulai dari pemilihan benih, pengolahan lahan, penanaman, hingga panen telah memberikan hasil yang optimal. Namun, tantangan berupa serangan hama wereng batang coklat (WBC) menyebabkan beberapa wilayah harus mempercepat panen guna menghindari kerugian lebih besar.

“Alhamdulillah, panen di Desa Panjangsari tetap berjalan baik dengan hasil yang memuaskan,” tambahnya.

Puncak Panen Raya dan Harapan ke Depan

Musim tanam pertama tahun ini mencatat luas panen di Kebumen mencapai 9.934 hektar. Puncak panen raya terjadi pada bulan Maret dengan estimasi luas panen sekitar 34.000 hektar, sementara pada April diperkirakan mencapai 5.000 hektar.

“Kami berharap ke depan produksi dan produktivitas padi di Kabupaten Kebumen, khususnya di Kecamatan Gombong, terus meningkat. Dengan sistem Corporate Farming, kita bisa mewujudkan pertanian yang lebih modern dan berkelanjutan,” pungkas Teguh.

Selain itu, hasil panen dari rintisan Corporate Farming di Panjangsari juga telah menjalin kerja sama dengan perusahaan penangkar benih. Hal ini memastikan bahwa hasil panennya akan langsung dimanfaatkan sebagai benih unggulan, mendukung keberlanjutan produksi pertanian di Kebumen.

Dengan keberhasilan ini, Kebumen semakin menunjukkan kesiapan menuju era pertanian modern yang berbasis teknologi dan efisiensi. (K24/*)


Eksplorasi konten lain dari Kebumen24.com

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.