KEBUMEN, Kebumen24.com – Menjelang perayaan Tahun Baru Imlek 2025, permintaan kue keranjang di Kebumen mengalami sedikit penurunan dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Hal ini disampaikan oleh Tanto, seorang pengrajin kue keranjang di Kebumen, pada Jumat, 24 Januari 2025.
Ia menjelaskan permintaan kue keranjang di toko miliknya menurun sekitar 10-20 persen di banding tahun sebelumnya. Permintaan sebagian besar dari masyarakat lokal kebumen baik perorangan maupun toko-toko.
“Semakin lama semakin menurun, cuma tidak terlalu signifikan. Penurunannya dibanding tahun kemarin sekitar 10-20 persen,” ujar Tanto.
Kue keranjang, atau yang dalam bahasa Tionghoa disebut Nian Gao, merupakan kue tradisional yang identik dengan perayaan Imlek. Terbuat dari bahan utama seperti tepung ketan dan gula merah, kue ini memiliki tekstur kenyal dan rasa manis.
Kue keranjang memiliki filosofi mendalam sebagai simbol keberuntungan, kemakmuran, dan kebersamaan. Awalnya, kue ini digunakan sebagai persembahan dalam upacara persembahyangan, tetapi kini juga sering dibagikan kepada keluarga, kerabat, dan tetangga sebagai bagian dari tradisi Imlek.
Di tempat produksi Tanto, kue keranjang ditawarkan dalam empat varian rasa, yaitu original, pandan, vanili, dan cokelat. Harganya bervariasi, mulai dari Rp35.000 untuk rasa original, Rp38.000 untuk rasa pandan dan vanili, hingga Rp40.000 untuk rasa cokelat.
“Permintaan rata-rata datang dari masyarakat lokal Kebumen, baik perorangan maupun toko-toko di Kebumen., jelas Tanto, yang telah memproduksi kue keranjang selama lebih dari 10 tahun.
Meskipun permintaan mengalami penurunan, Tanto tetap berkomitmen mempertahankan kualitas produknya demi melestarikan tradisi Imlek di Kebumen. Ia juga berharap kue keranjang dapat terus menjadi bagian penting dari perayaan Imlek, yang tidak hanya mempererat hubungan keluarga, tetapi juga melambangkan doa dan harapan untuk tahun yang lebih baik. (K24/Ilham).
Eksplorasi konten lain dari Kebumen24.com
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.