PETANAHAN, Kebumen24.com – Desa Grujugan, Kecamatan Petanahan, menerima dua alat baru yang diharapkan dapat mendukung produktivitas pengolahan produk berbahan dasar bambu. Alat tersebut diberikan oleh Politeknik Piksi Ganesha Indonesia (PPGI) Kebumen melalui program Ormawa Membangun Negeri (POMN) 2024.
Penyerahan alat dilakukan secara simbolis oleh Direktur PPGI Kebumen, Ari Waluyo, S.ST., M.M., MOS., kepada Kepala Desa Grujugan, Sucipto, di aula desa setempat pada Senin, 19 November 2024. Dua alat tersebut berupa mesin penghalus arang dan mesin pencetak briket, yang dirancang untuk mengolah limbah bambu menjadi produk bernilai ekonomis tinggi.
Peningkatan Kapasitas dan Pemasaran Digital
Program ini mengusung tema “Peningkatan Kapasitas dan Kualitas Produk serta Implementasi Digital Marketing sebagai Wujud Inkubator Bisnis Kampung Tudung”. Tujuannya adalah memberdayakan masyarakat melalui peningkatan kualitas produk, pemasaran digital, serta mendukung keberlanjutan bisnis lokal.
Direktur PPGI Kebumen, Ari Waluyo, menjelaskan bahwa program ini dirancang untuk memaksimalkan potensi Desa Grujugan sebagai sentra kerajinan bambu. Selain pemberian alat, pelatihan juga dilakukan untuk mengajarkan cara mengolah limbah sisa kerajinan bambu menjadi briket.
“Selama program berlangsung, kami mengadakan berbagai kegiatan, seperti pelatihan teknis, diskusi kelompok terarah (FGD) bersama Bumdes, Pokdarwis, dan kelompok Srikandi. Harapannya, langkah ini dapat meningkatkan kolaborasi antar pihak demi keberlanjutan bisnis lokal,” ujar Ari.
Menurutnya, pemilihan Desa Grujugan sebagai lokasi program didasarkan pada potensi besar desa tersebut. Bahkan, kerja sama dengan desa ini telah berlangsung selama tiga tahun berturut-turut dengan total pendanaan mencapai Rp 90 juta.
“Alhamdulillah, ini merupakan bagian dari POMN 2024. Desa Grujugan dipilih karena potensi besar yang dimilikinya. Dalam tiga tahun terakhir, kami telah melaksanakan berbagai program serupa dengan total pendanaan sekitar Rp 90 juta,” tambah Ari.
Apresiasi dari Kepala Desa
Kepala Desa Grujugan, Sucipto, menyampaikan apresiasi atas dukungan yang diberikan melalui program ini. Menurutnya, alat yang diserahkan sangat membantu para perajin bambu, terutama kelompok Pokdarwis dan Srikandi, dalam meningkatkan efisiensi kerja.
“Kami sangat berterima kasih kepada mahasiswa PPGI. Dengan adanya alat ini, proses produksi menjadi lebih cepat dan efisien dibandingkan dengan metode manual sebelumnya,” ungkap Sucipto.
Ia juga berharap pelatihan dan alat yang diberikan dapat meningkatkan keterampilan masyarakat, sehingga mereka mampu menghasilkan produk kerajinan bambu yang lebih berkualitas dan bernilai ekonomi tinggi.
“Semoga kegiatan ini memberikan wawasan dan keterampilan baru bagi masyarakat, serta mampu meningkatkan perekonomian desa,” tutupnya.(K24/Ilham)
Eksplorasi konten lain dari Kebumen24.com
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.