KEBUMEN, Kebumen24.com – Ketua Yayasan Pondok Pesantren Alhasani Desa Jatimulyo Kecamatan Alian Kabupaten Kebumen, Gus Fachrudin Achmad Nawawi mengeluarkan pernyataan tegas mengingatkan kepada para oknum yang mentasnamakan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) agar lebih menghargai peran komite sekolah dalam mendukung dunia pendidikan. Ia menekankan bahwa tidak semua tindakan yang melibatkan komite sekolah bisa disebut pungutan liar (pungli).
Menurutnya, komite telah berkontribusi besar dalam membantu mencerdaskan anak bangsa, dan tanpa peran mereka, pendidikan akan sulit berjalan dengan baik. Komite sekolah memiliki peran vital dalam mendukung operasional dan peningkatan kualitas pendidikan di sekolah. Mereka telah membantu mengumpulkan dana dan sumber daya yang sangat dibutuhkan untuk menunjang berbagai kegiatan sekolah.
“”Dalam beberapa waktu terakhir, saya melihat banyak kritik atau tanggapan yang dilontarkan oleh oknum LSM terhadap komite-komite di berbagai lembaga sekolah. Jujur saya geram, saya ingin mengingatkan bahwa kritik atau saran dan tanggapan yang konstruktif adalah yang didasarkan pada pemahaman yang mendalam. Jangan asal mengkritik jika tidak paham betul tentang apa yang sedang dikritik,’’ ujar Gus Fachrudin dengan nada tegas melalui rilisnya, Kamis 25 Juli 2024..
Gus Fachrudin juga menyoroti bahwa sering kali ada oknum LSM yang dengan mudahnya menuduh komite sekolah melakukan pungli tanpa memahami konteks dan kebutuhan di lapangan. Siapapun harus bisa membedakan antara pungli dan kontribusi sukarela yang diberikan oleh orang tua atau masyarakat untuk kemajuan sekolah.
“Kita harus bisa membedakan antara pungli dan kontribusi sukarela yang diberikan oleh orang tua atau masyarakat untuk kemajuan sekolah. Tuduhan yang tidak berdasar justru akan merusak citra baik komite sekolah dan menghambat upaya peningkatan mutu pendidikan,” tambahnya.
Lebih lanjut, Gus Fachrudin mengajak semua pihak, termasuk LSM, untuk berdialog dan bekerja sama dalam memperbaiki sistem pendidikan di daerah. Ia berharap bahwa sinergi antara sekolah, komite, dan masyarakat dapat terjalin dengan baik sehingga tidak ada lagi kesalahpahaman yang merugikan.
“Dunia pendidikan adalah tanggung jawab kita bersama. Mari kita jaga integritas dan bekerja sama untuk masa depan anak-anak kita,”tegasnya.
Lebih lanjut Gus Fachrudin memberikan pernyataan tegas mengenai isu atau kritik yang sering dilontarkan oleh LSM kepada komite-komite di berbagai lembaga sekolah. Ia mengingatkan pentingnya pemahaman mendalam sebelum melontarkan kritik atau tanggapan.
Ulama Muda dan tokoh masyarakat terkemuka di Kebumen itu menilai tanggapan atau kritik yang tidak berdasarkan pemahaman mendalam dapat menimbulkan kebingungan dan bahkan merusak reputasi lembaga yang sedang dikritik.
“Kritik yang asal-asalan hanya akan menambah masalah. Sebelum mengkritik, pelajari dulu dengan baik, pahami situasinya, dan sampaikan kritik yang membangun,”imbuhnya.
Gus Gachrudin menambahkan bahwa kritik dan saran yang konstruktif memang diperlukan, tetapi sebaiknya disampaikan dengan cara yang bijak dan berbasis fakta. Kritik sampai asal-asalan tanpa memahami kondisi sebenarnya hanya akan merusak semangat para anggota komite yang sudah bekerja keras demi keberlangsungan pendidikan.
“Jangan asal ngomong apa apa pungli apa pungli, kalo masih baru indikasi komunikasin dengan baik. Jangan asal mengkiritik tanpa memahami kondisi sebenarnya hanya akan merusak semangat para anggota komite yang sudah bekerja keras demi pendidikan anak-anak kita,” tambahnya.
Gus Fachrudin mengapresiasi segala bentuk usaha yang telah dilakukan oleh komite sekolah di berbagai daerah, termasuk di Kebumen. Ia menyebutkan beberapa inisiatif positif yang telah dilaksanakan, seperti program beasiswa bagi siswa kurang mampu dan perbaikan sarana prasarana sekolah.
“Komite sekolah adalah bagian dari solusi, bukan masalah. Mari kita hargai dan dukung mereka dalam setiap langkahnya. Kalo kurang jelas, sini duduk bersama saya. Dengan pernyataan ini saya berharap dapat membuka mata banyak pihak tentang pentingnya kolaborasi dan dukungan terhadap komite sekolah dalam upaya mencerdaskan anak bangsa,” ucap Gus Fachrudin yang sekaligus Wakil Ketua Tanfidz PCNU Kebumen itu.
Gus Fachrudin mengatakan, isu mengenai kritik dan tanggapan dari oknum LSM terhadap komite di berbagai lembaga pendidikan memang menjadi topik hangat di Kebumen. Banyak pihak yang merasa bahwa kritik yang disampaikan oleh LSM terkadang tidak didasarkan pada fakta yang akurat. Untuk ia mengajak untuk selalu mengedepankan sikap saling menghormati dan kerjasama.
“Mari kita bangun Kebumen ini dengan semangat kebersamaan. Kritik yang membangun sangat diperlukan, tapi jangan lupa untuk selalu menghormati dan memahami satu sama lain,” tutupnya.(K24/*).
Eksplorasi konten lain dari Kebumen24.com
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.