Oleh : Asiana Umi Rahayu || Guru SD Negeri 2 Jogopaten, Kecamatan Buluspesantren, Kabupaten Kebumen.
KEBUMEN, Kebumen24.com – Program makan siang gratis yang banyak mendapat sorotan berbagai kalangan akhir-akhir ini menarik perhatian Publik. Salah satunya bagi seorang penulis saat mengikuti Program Pendidikan Guru (PPG) dalam Jabatan di lingkungan Kemendikbud RI pada November 2023 – Maret 2024.
Program tersebut dinilai sangat berkaitan dengan masalah pendidikan. Utamanya tumbuh kembangnya anak sekolah.
Menurut Moehji (2003), anak sekolah merupakan salah satu kelompok usia yang rentan mengalami permasalahan gizi. Sebab, anak dalam masa pertumbuhan dan perkembangan tulang, gigi, otot dan darah, memerlukan zat gizi makronutrien seperti energi, protein, lemak dan zat gizi lainnya.
Asiana Umi Rahayu selaku Guru SD Negeri 2 Jogopaten, Kecamatan Buluspesantren, Kabupaten Kebumen menyaksikan langsung anak didik yang mengalami masalah dalam pertumbuhan. Bagi anak yang kurang gizi kebanyakan karna kesehariannya tidak membawa bekal makan siang atau tidak sarapan pagi.
Kondisi demikian berpengaruh terhadap konsentrasi anak didik yang menjadi kurang bergairah mengikuti pelajaran. Di samping itu mudah lelah dan mengantuk, sehingga berdampak pada rendahnya prestasi belajar.
Untuk itu, perbaikan gizi anak sekolah sangat penting dilakukan. Data dari Depkes RI menyebutkan jumlah anak sekolah sekitar 15 % dari total penduduk di Indonesia, dalam masa pertumbuhan dan perkembangan pesat. Praktis membutuhkan intervensi dari pemerintah untuk membawa perubahan (agent of change) bagi pembentukan perilaku gizi.
Dengan adanya program makan siang gratis akan mangatasi masalah tumbuh kembangnya anak sekolah. Program yang telah disinggung Presiden Joko Widodo dalam rapat kabinet pada 26 Februari 2024 itu meningkatkan asupan zat gizi penting, menurunkan angka stunting dan wasting, meningkatkan berat badan dan tinggi badan, meningkatkan prestasi belajar dan meningkatkan kesehatan mental dan sosial-emosional.
Hal ini juga diperkuat dari hHasil penelitian Safitri dan Fitriana (2022) dalam jurnalnya berjudul “ Peran Penyediaan Makanan Tambahan Anak Sekolah (PMT-AS) Terhadap Status Gizi Anak”, dapat mempengaruhi dan meningkatkan status gizi pada anak. Selanjutnya akan mempengaruhi pula pada peningkatan prestasi belajar.
Diperlukan pemberian makanan tambahan pada anak sekolah dan kecukupan gizi yang optimal. Untuk itu program makan siang gratis dapat berperan penting dalam memastikan akses anak-anak terhadap makanan bergizi seimbang, terutama bagi mereka yang berasal dari keluarga kurang mampu.
Program makan gratis yang dirancang dengan baik, menyediakan makanan bergizi dan berkualitas tinggi, dan diimplementasikan dengan baik, maka dapat memberikan dampak positif pada status gizi dan kesehatan anak.
Upaya bersama dari berbagai pihak sangat diharapkan, antara lain intervensi gizi dari pemerintah, sekolah, dan organisasi terkait. Tidak ketinggalan komite sekolah dan masyarakat. Penulis pun berharap dari implementasi program makan siang gratis dapat membawa multy player effect yang muaranya untuk kemajuan Indonesia dan peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Eksplorasi konten lain dari Kebumen24.com
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.