SOSIAL

Kebumen Jadi Sasaran Kunjungan Program PPRBM Solo

907
×

Kebumen Jadi Sasaran Kunjungan Program PPRBM Solo

Sebarkan artikel ini

KEBUMEN, Kebumen24.com – Kabupaten Kebumen menjadi sasaran kunjungan program Pusat Pengembangan dan Pelatihan Rehabiitasi Bersumberdaya Masyarakat (PPRBM) Solo. Program ini bertujuan untuk meningkatkan dan memberdayakan kaum difabel.

Hal itu disampaikan Manajer PPRBM Solo, Istini Anggoro, saat melakukan audensi Program Dignity Inklusi, di  Ruang Rapat Sekda Kebumen, Selasa, 17 Oktober 2023. Hadir sejumlah pimpinan OPD terkait di jajaran Pemkab Kebumen.

Istini Anggoro memaparkan, PPRBM merupakan sebuah lembaga swadaya masyarakat (LSM) sifatnya bermitra dan berkolaborasi dengan pemerintah, utamanya konsen terhadap isu disabilitas. Kebumen merupakan salah satu Kabupaten dari 14 daerah di Jawa Tengah yang menjadi sasaran program.

‘’ Kita merupakan sebuah lembaga swadaya masyarakat. Kerja di lapangan berkolaborasi dengan OPD terkait. PPRBM berdiri sejak tahun 1978 bertempat di Jl. Sumatera No. 4A, Ketelan, Kecamatan Banjarsari, Kota Surakarta, Jawa Tengah. PPRBM Solo berjejaring dengan masyarakat, stakeholder dan pemerintah.’’jelasnya.

Tujuan program ini yaitu untuk mencegah adanya diskriminasi, dan menghilangkan stigma buruk terhadap difabel. Dimana, terkadang disabilitas sulit diterima di tengah masyarakat bahkan lingkungan keluarga. Untuk itu, memalui pendekatan RBM ini diharapkan difabel menjadi mandiri, mendapatkan kesetaraan dan mendapatkan hak-hak yang seharusnya diperoleh.

‘’ Visi dari lembaga yaitu kesetaraan hak dan kesempatan di segala bidang bagi difabel (penyandang disabilitas) dalam rangka mewujudkan masyarakat inklusi. Sedangkan misinya meningkatkan partisipasi penuh dan efektif difabel (penyandang disabilitas) dalam semua proses pembangunan inklusif melalui strategi RBM.’’imbuhnya.

Adapun beberapa program yang telah dilakukan, diantaranya Advokasi dan Pemberdayaan Difabel, SHG atau sebuah komunitas dimana anggotanya disabilitas mandiri yang bisa menolong diirnya dan lingugan sekitar, TAD lintas sektor, BMZ – CG Program Pengurangan Risiko Bencana dan SMHF Penanganan Kusta.

‘’ Kusta menjadi masalah besar di Indonesia namun belum menjadiprioritas seperti di Tegal, Kudus, Blora dan fokus wilayah, menyadarkan masyarkat pola hidup besrih, dan advokasi ke pemerintah.’’katanya.

Selain itu, ada pula proggram EU CBM. Ini untuk mencegah terjadinya diskriminasi terhadap anak dan perempuan. Termasuk untuk mendorong dan meningkatkan kapasitas serta mensupport mereka agar bisa memiiki usaha sendiri, kesehatan, pendidikan, sosial, dan politik.

Ditambahkan, Program Dignity atau Disability Inclusiom Through Strengthening Local to National Policy and Capacity, Inklusi Disabilitas. Ini dilakukan melalui Penguatan Kapasitas dan Kebijakan Lokal hingga Nasional.

‘’ Untuk Fokus Dignity ada 4 hal yaitu, Penyandang disabilitas psikososial dapat mengakses layanan yang inklusif, non diskriminatif dan mendapatkan perlindungan dan kekerasan. Penyandang disabilitas psikososial dan penyandang disabilitas dapat mengakses ketenagakerjaan dan kewirausahaan inklusif. Penyandang disabilitas psikososial dan penyandang disabilitas menjalankan hak politik partisipatif yang inklusif. Koalisi organisasi penyandang disabilitas, organisasi masyarakat, sipil, dan media berperan dalam mendorong kebijakan pemenuhan hak disabilitas, perlindungan sosial, dan perencanaan pembangunan inklusif disabilitas.’’pungkasnya.(K24/*).


Eksplorasi konten lain dari Kebumen24.com

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.